Ditopang Ekspor! Laba Bersih Bukit Asam (PTBA) Tembus Rp 5,1 Triliun di 2024

EBuzz-PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mencatatkan kinerja gemilang sepanjang tahun 2024. Emiten pertambangan batu bara milik negara ini berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 42,76 triliun, tumbuh 11% secara tahunan (year-on-year/yoy).

Pertumbuhan pendapatan tersebut turut mendorong peningkatan laba bersih perusahaan menjadi Rp 5,1 triliun, serta EBITDA sebesar Rp 8,3 triliun. Total aset perusahaan per akhir Desember 2024 pun tercatat naik 8% yoy menjadi Rp 41,79 triliun.

Direktur Utama PTBA, Arsal Ismail, mengungkapkan bahwa kenaikan pendapatan terutama ditopang oleh lonjakan penjualan ekspor yang mencapai 20,26 juta ton, naik 30% dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, penjualan domestik juga tumbuh 6% yoy menjadi 22,64 juta ton.

“Total penjualan batu bara kami di 2024 mencapai 42,89 juta ton, meningkat 16% secara tahunan,” ujar Arsal dalam konferensi pers di Hotel Westin, Jakarta, Senin (14/4).

Arsal menjelaskan bahwa meskipun pasar domestik masih mendominasi penjualan dengan porsi 53%, kontribusi ekspor terus meningkat dan kini sudah mencapai 47%. Hal ini menunjukkan strategi diversifikasi pasar PTBA berjalan dengan baik di tengah fluktuasi harga komoditas global.

Pada 2024, PTBA juga merealisasikan belanja modal (capital expenditure) sebesar Rp 2,35 triliun, naik 17% dari tahun sebelumnya. Investasi ini difokuskan pada pengembangan bisnis, salah satunya proyek pengangkutan batu bara rute Tanjung Enim-Keramasan.

Meski mencetak kinerja positif, Arsal mengakui bahwa PTBA tetap menghadapi tantangan dari sisi harga. Rata-rata indeks harga batu bara ICI-3 terkoreksi 12% yoy menjadi US$ 74,19 per ton, sementara indeks Newcastle turun 22% menjadi US$ 134,85 per ton.

“PTBA terus memaksimalkan potensi pasar domestik dan peluang ekspor untuk menjaga stabilitas kinerja,” ujarnya.

Lebih lanjut, PTBA menerapkan strategi cost leadership untuk menjaga efisiensi di seluruh lini operasional. Salah satu indikator efisiensi tersebut tercermin dari nisbah kupas (stripping ratio) 2024 sebesar 6,23x, masih di bawah target 6,44x.

“Efisiensi ini menjadi salah satu kunci kami untuk tetap kompetitif, bahkan saat harga batu bara mengalami tekanan,” pungkas Arsal.

Terbaru

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini