Dirut Pertamina Beberkan Merger Tiga Anak Usaha Rampung 1 Januari 2026

EBuzz – Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, menargetkan merger tiga anak usaha utama PT Pertamina Patra Niaga, PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), dan PT Pertamina International Shipping (PIS) rampung pada 1 Januari 2026.

Dengan penggabungan ini, Pertamina diharapkan memiliki struktur bisnis yang lebih ramping, rantai pasok yang efisien, serta kapabilitas terintegrasi dari hulu ke hilir, mulai dari kilang, logistik, hingga distribusi energi.

“Kita sih kejarnya mudah-mudahan per 1 Januari 2026 sudah terlaksana (merger),” ujar Simon kepada media usai pelantikan anggota Komite BPH Migas di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (10/11/2025). (11/11).

Simon menjelaskan, proses penggabungan tiga anak usaha ini telah memasuki tahap finalisasi dan akan segera dilaporkan ke Danantara untuk mendapatkan persetujuan resmi.

Langkah ini sebelumnya sudah disampaikan Simon dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI, dan kini menjadi prioritas utama Pertamina dalam memperkuat efisiensi dan sinergi operasional di seluruh lini bisnis energi.

“Penggabungan ini adalah upaya untuk meningkatkan efektivitas operasional, sejalan dengan arah Danantara,” jelasnya.

Simon menilai, dampak dinamika global terhadap sektor energi menjadi alasan mendasar di balik strategi merger ini.

Efisiensi Total dan Fokus pada EBT

Kondisi pasar internasional yang menekan margin keuntungan, ditambah menurunnya permintaan minyak dunia sementara kapasitas kilang global meningkat, menuntut langkah adaptif dan strategis.

“Supaya bisa beroperasi lebih efektif, kami memutuskan untuk menggabungkan Kilang Pertamina Internasional, Pertamina International Shipping, dan Pertamina Patra Niaga,” ujar Simon.

Selain merger, Simon juga menegaskan bahwa Pertamina tengah menyiapkan optimalisasi proses bisnis di seluruh lini agar setiap aktivitas operasional dapat berjalan lebih efisien, terukur, dan berorientasi hasil.

Ke depan, BUMN energi ini akan memfokuskan sumber daya pada bisnis inti migas, serta mempercepat transisi ke energi baru dan terbarukan (EBT). Selain itu, rencana merger ini bukan hanya soal efisiensi korporasi, tapi juga bagian dari transformasi besar Pertamina menuju pemain energi global dengan struktur yang tangguh, modern, dan berkelanjutan.

“Yang tidak kalah penting, semua langkah tersebut dilakukan untuk menjaga reputasi perusahaan,” tegasnya.

Jika rampung sesuai target pada 1 Januari 2026, penggabungan tiga anak usaha strategis ini akan menjadi tonggak baru reformasi bisnis BUMN energi terbesar di Indonesia, sekaligus memperkuat posisi Pertamina dalam menghadapi kompetisi global dan era transisi energi bersih.

Terbaru

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini