Didorong Penjualan Nikel, Laba Bersih NICL Melesat 1074% di 2024

EBuzz – PT Pam Mineral Tbk (NICL) mencatatkan kinerja keuangan yang mengesankan di tahun 2024. Perseroan berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp318,75 miliar, melonjak 1074,71% dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya Rp27,13 miliar.

Direktur Utama NICL Ruddy Tjanaka menjelaskan bahwa, Pencapaian ini didorong oleh peningkatan penjualan yang signifikan. Pada tahun 2024, penjualan NICL mencapai Rp1,44 triliun, naik 26,37% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp1,14 triliun. Volume penjualan nikel juga meningkat dari 1.848.007,82 metrik ton (mt) menjadi 2.300.914,78 mt.

“Kendati kondisi industri nasional yang kurang menguntungkan di mana harga acuan nikel domestik sejak semester kedua tahun 2024 mengalami penurunan sebesar 9,19%, Perseroan tetap optimis dan mampu mengatasi tantangan tersebut,” jelasnya dalam keterangan tertulis. (26/3).

Selain peningkatan volume penjualan, NICL juga berhasil melakukan efisiensi biaya produksi, yang berdampak positif pada laba kotor. Laba kotor perseroan melonjak 278,50% menjadi Rp517,26 miliar, dengan margin laba kotor mencapai 35,86%. Adapun, Laba usaha NICL juga mengalami peningkatan signifikan sebesar 816,88% menjadi Rp414,10 miliar. Efisiensi beban umum dan administrasi menjadi faktor pendorong utama peningkatan ini.

Sementara, dari sisi neraca total aset NICL tumbuh 22,56% menjadi Rp1,05 triliun, sementara rasio utang terhadap ekuitas hanya 19,58%. Perseroan tidak memiliki utang bank, dan ekuitas meningkat menjadi Rp878,18 miliar.

“Kami cukup optimis atas pencapaian Perseroan di tahun 2024, karena berhasil meningkatkan kinerja operasional dan kinerja keuangan tanpa adanya beban utang Bank,” tambah Ruddy.

Menatap tahun 2025, NICL optimis dengan prospek industri nikel. Penutupan tambang nikel di beberapa negara produsen dan peningkatan permintaan nikel untuk kendaraan listrik dan baja nirkarat diharapkan dapat mendorong kenaikan harga nikel.

NICL memiliki dua Izin Usaha Pertambangan (IUP) nikel di Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara, dengan total sumber daya nikel mencapai 87,268 juta ton. Perseroan terus melakukan eksplorasi berkelanjutan dan diversifikasi produk nikel.

Terbaru

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini