Danantara Mau Jadi Liquidity Provider, BEI Beri “Lampu Hijau”

EBuzz – Bursa Efek Indonesia (BEI) memberikan respons positif terhadap kabar bahwa Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) tengah menjajaki peluang untuk menjadi penyedia likuiditas (liquidity provider atau LP) di pasar modal Indonesia. Danantara sendiri saat ini menaungi 18 saham Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang telah melantai di BEI.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengaku senang mendengar informasi mengenai soal rencana Danantara untuk menjadi penyedia likuiditas atau liquidity provider.

“Berita gembira kalau begitu,” ujar Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, singkat Nyoman kepada wartawan di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (15/4/2025).

Senada, Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik, menyambut baik potensi peran Danantara sebagai investor institusi besar yang dapat meningkatkan likuiditas pasar. Ia menilai kehadiran BPI Danantara sebagai penyedia likuiditas akan membawa dampak positif bagi pasar modal Indonesia.

“Tentu bagus, ya,” katanya.

Meskipun demikian, Jeffrey memberikan catatan terkait definisi liquidity provider antara yang mungkin dimaksud oleh Danantara dengan definisi formal dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK).

“Mungkin yang dimaksud dengan liquidity provider oleh Danantara berbeda dengan Penyedia Likuiditas atau liquidity provider sesuai POJK 18/2024,” jelas Jeffrey saat dihubungi wartawan.

Sebelumnya, Chief Investment Officer (CIO) Danantara, Pandu Sjahrir, menyatakan bahwa pihaknya tengah mendiskusikan kemungkinan untuk menjadi penyedia likuiditas pasar modal. Menurutnya, pasar modal memiliki dua unsur penting, yaitu pergerakan harga saham dan ekuitas atau nilai saham yang dimiliki investor.

“Jadi tentu nanti kami lihat dari hasil dividen, kami parking di mana, ya bisa saja salah satunya di sana (pasar modal),” kata Pandu kepada wartawan di Main Hall Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (14/4/2025).

Pandu juga mengungkapkan bahwa dividen yang diterima oleh Danantara kemungkinan besar akan ditempatkan terlebih dahulu di pasar modal. Meskipun demikian, Danantara juga telah menyiapkan sejumlah proyek prioritas untuk tujuan investasi jangka panjang.

Ia belum memberikan rincian mengenai sektor pasar modal mana yang akan menjadi fokus, namun menegaskan bahwa prioritas utama Danantara saat ini adalah memperkuat portofolio investasi dan meningkatkan keuntungan bagi BUMN yang berada di bawah naungannya, termasuk 18 saham BUMN yang telah tercatat di BEI.

“Sekarang kami juga sudah menguasai seluruh saham BUMN, termasuk yang sudah tercatat di bursa, kurang lebih ada 18 ya kalau saya enggak salah yang ada di pasar modal, ya kami lihat di sana,” tambahnya.

Diketahui, dalam POJK 18/2024, liquidity provider didefinisikan sebagai perantara pedagang efek atau pihak lain yang disetujui oleh OJK. Pihak ini memiliki kewajiban untuk melakukan kuotasi atas efek tertentu yang telah ditetapkan oleh penyelenggara pasar guna mendukung terciptanya likuiditas perdagangan efek tersebut setelah mendapatkan persetujuan dari penyelenggara pasar untuk memperdagangkan efek.

Terbaru

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini