Jakarta, EBuzz – PT BRI Danareksa Sekuritas dan entitas asosiasi PT Danareksa (Persero) secara resmi melakukan peluncuran BRIGHT Easy bersamaan dengan penandatanganan nota kesepahaman edukasi dan literasi keuangan pasar modal untuk ekosistem BRI Group antara PT Bursa Efek Indonesia (BEI), BRI dan BRIDS, berlokasi di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta.
BRIGHTS Easy merupakan sebuah mode di dalam aplikasi BRIGHTS yang ditujukan untuk investor pemula dengan tampilan yang lebih simple, fresh dan mudah digunakan untuk bertransaksi saham, obligasi dan reksa dana, hanya dari satu aplikasi.
Direktur Utama BRIDS Laksono Widodo pada sambutannya mengungkapkan bahwa BRIGHTS Easy ditujukan untuk memberikan kemudahan dalam berinvestasi, khususnya kepada investor pemula yang juga terdiri dari kalangan milenial dan gen z, agar dapat berinvestasi secara cerdas dan tanpa batas.
“Kami berharap diluncurkannya aplikasi BRIGHTS Easy ini dapat berkontribusi signifikan terhadap kinerja online brokerage Perusahaan ke depannya, baik kepada pertumbuhan akuisisi nasabah maupun peningkatan jumlah transaksi,” pungkas Laksono.
Senada dengan hal tersebut SVP Retail & IT BRI Danareksa Sekuritas Fifi Virgantria menjelaskan, lewat aplikasi terbaru ini pihaknya menargetkan investor baru sebesar 75 ribu investor atau 25 persen di tahun 2024 mendatang. Adapun strategi yang akan dilakukan oleh BRIDS untuk merealisasikan target tersebut dengan mengandalkan media sosial sebagai wadah untuk melakukan campaign dan menjaring para nasabah prioritas dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
“Strateginya melakukan kampanye (campaign) d media sosial berupa edukasi dan literasi ke seluruh investor. Tidak hanya itu, nasabah prioritas juga jadi target kami, apalagi dengan adanya kerjasama on boarding lewat aplikasi BRIMO para nasabah sudah bisa membuka rekening efek untuk melakukan investasi di pasar modal”, tutupnya.
Sementara itu, berdasarkan data KSEI per Agustus 2023, dari 11,58 juta investor Individu di Pasar Modal Indonesia, sebanyak 57 persen investor berusia 30 tahun ke bawah dan sebanyak 23 persen investor berusia 31-40 tahun. Data tersebut menunjukkan bahwa sekitar 80 persen investor di Indonesia didominasi oleh Milenial dan Gen Z.