EBuzz – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut bahwa program pembelian kembali saham (buyback) yang dijalankan sejumlah perusahaan tercatat (emiten) telah memberikan kontribusi positif terhadap stabilisasi harga saham di pasar modal Indonesia.
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI, Irvan Susandy, menyatakan bahwa meskipun buyback tidak selalu langsung membalikkan tren penurunan harga akibat tekanan eksternal global, program tersebut tetap memberikan dampak stabilisasi yang signifikan.
“Kami melihat bahwa secara umum, buyback telah berkontribusi pada stabilisasi harga saham sejumlah emiten, meskipun tidak selalu langsung membalikkan tren penurunan yang disebabkan oleh faktor eksternal global,” kata Irvan kepada wartawan di Jakarta, Senin (21/7/2025). (22/7).
Irvan menambahkan bahwa buyback juga menjadi sinyal positif atas komitmen manajemen perusahaan dalam menjaga nilai perusahaan dan memperhatikan kepentingan pemegang saham.
“Buyback saham adalah mekanisme yang sah dan strategis bagi emiten untuk menjaga stabilitas harga sahamnya, terutama saat pasar mengalami tekanan yang tidak sepenuhnya mencerminkan kondisi fundamental perusahaan,” jelasnya.
OJK : 35 Emiten Telah Gunakan Kebijakan Buyback Saham Tanpa RUPS
Menurut Irvan, efektivitas buyback dalam mendongkrak harga saham sangat bergantung pada beberapa faktor, antara lain skala buyback, kekuatan fundamental emiten, dan sentimen pasar secara umum.
“Dalam beberapa kasus, program buyback saham mampu memperkuat persepsi investor bahwa manajemen memiliki keyakinan terhadap prospek jangka panjang perusahaan, sehingga membantu menahan penurunan lebih dalam atau bahkan memulihkan harga,” tutur Irvan.
Hingga Juni 2025, OJK mencatat bahwa sebanyak 35 emiten telah memanfaatkan kebijakan ini dan melakukan buyback saham tanpa RUPS, dengan nilai realisasi mencapai Rp3,38 triliun atau setara dengan 14,98 persen dari total alokasi sebesar Rp22,54 triliun.