Bakrie Group (BNBR) Monopoli Tol Cimanggis–Cibitung, Nilai Transaksinya Triliunan Rupiah

EBuzz – PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) resmi menguasai 100% kepemilikan Tol Cimanggis–Cibitung, langkah strategis yang menandai agresivitas grup Bakrie dalam mempertegas dominasinya di sektor infrastruktur nasional sekaligus memperkuat portofolio pendapatan berkelanjutan.

Aksi korporasi ini dieksekusi melalui anak usaha PT Bakrie Toll Indonesia (BTI), yang menyelesaikan proses akuisisi penuh atas PT Cimanggis Cibitung Tollways (CCT), operator resmi ruas tol strategis tersebut.

Direktur Utama & CEO BNBR, Anindya N. Bakrie, mengungkapkan akuisisi penuh dilakukan setelah penandatanganan Sale & Purchase Agreement (SPA) antara BTI, PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) (SMI), dan PT Waskita Toll Road (WTR).

Sebelumnya BNBR telah menggenggam 10% saham CCT, baik langsung maupun lewat BTI. Momentum divestasi SMI dan WTR pun menjadi pintu masuk untuk mengonsolidasikan seluruh kepemilikan.

“Transaksi ini dilakukan sehubungan dengan adanya peluang strategis bagi perseroan untuk mengakuisisi seluruh kepemilikan saham CCT yang dimiliki oleh SMI 55% dan WTR 35%,” ujar Anindya, Jumat (28/11/2025). (1/12).

Anindya menegaskan bahwa kepemilikan penuh atas CCT merupakan langkah strategis jangka panjang. Menurutnya, ekspansi ini sejalan dengan fokus bisnis BNBR di sektor infrastruktur dan manufaktur sebagai pilar utama pertumbuhan grup.

“Perseroan dapat mengoptimalkan sinergi usaha, meningkatkan kontrol operasional dan strategis atas aset jalan tol, serta mendorong kontribusi pendapatan yang berkelanjutan dan signifikan bagi grup,” tegasnya.

Transaksi Jumbo Rp1 Triliun

Sementara itu, Wakil Direktur Utama BNBR, A. Ardiansyah Bakrie, merinci bahwa BTI membeli 72 juta lembar saham, setara 90% kepemilikan CCT, dengan nilai total Rp1 triliun.

”BTI juga mengambil alih piutang pemegang saham yang sebelumnya disalurkan SMI dan WTR kepada CCT dengan nilai mencapai Rp2,565 triliun, sehingga total pengambilalihan aset dan kewajiban terkait menembus Rp3,565 triliun,” kata Ardi.

Ardiansyah menekankan bahwa Tol Cimanggis–Cibitung memiliki nilai strategis tinggi sebagai jalur alternatif pengurai kemacetan di Tol Jakarta–Cikampek.

Ruas Tol Cimanggis–Cibitung sepanjang 26,184 km memiliki masa konsesi 45 tahun hingga 10 Agustus 2061. Ruas ini adalah bagian dari jaringan besar JORR 2, menghubungkan Depok, Bekasi, Bogor, hingga Trans Jawa.

Tol ini juga terintegrasi dengan Jagorawi, Cinere–Jagorawi, hingga kelak tersambung dengan Jakarta–Cikampek II Selatan.

“Selain itu, ruas ini menjadi tulang punggung konektivitas kawasan industri dan ekonomi sekitar Jabodetabek,” jelasnya.

Sebagai informasi, Tol Cimanggis-Cibitung ini masuk sebagai bagian dari PSN, ruas ini telah beroperasi penuh sejak peresmian oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin pada 9 Juli 2024. Dua seksi yang membentang dari Cimanggis hingga Cibitung diselesaikan secara bertahap dari 2020 hingga pengoperasian penuh di 2024.

Dengan aksi konsolidasi penuh ini, BNBR resmi mengambil alih kendali penuh jalur transportasi vital tersebut, memperkuat posisinya sebagai pemain signifikan di sektor infrastruktur nasional.

Terbaru

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini