Jakarta, EBuzz – PT Agro Bahari Nusantara Tbk (UDNG) berencana melaksanakan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO), dengan menawarkan maksimum 500 juta saham baru kepada masyarakat. Jumlah saham ini setara 28,57% dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO.
Dalam prospektus ringkasnya disebutkan bahwa calon emiten yang bergerak di bidang budidaya dan tambak udang ini, membanderol harga dikisaran Rp90-100 per lembar sahamnya dengan nilai nominal Rp10 per saham. Dengan demikian, diperkirakan Agro Bahari Nusantara bakal menghimpun dana segar dari hasl IPO sebanyak-banyaknya Rp 50 miliar.
Dalam perhelatannya ini, UDNG akan dibantu oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek yakni PT MNC Sekuritas dan PT KB Valbury Sekuritas. Masa penawaran awal akan dilakukan pada tanggal 6 Oktober 2023 – 12 Oktober 2023, Tanggal Efektif pada 19 Oktober 2023, Masa penawaran umum pada 23 Oktober 2023 – 26 Oktober 2023. Sementara Tanggal penjatahan pada 26 Oktober 2023, Tanggal distribusi saham pada 27 Oktober 2023, dan Tanggal pencatatan saham dan waran seri I pada 30 Oktober 2023.
Rinciannya penggunaan dana hasil IPO adalah, sekitar 88,89% akan dialokasikan untuk ekspansi bisnis dengan membangun tambak udang baru. Rencananya tambang udang baru berlokasi di daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melalui perusahaan anak yang dimiliki perseroan sebesar 99,99% yaitu PT Marina Bahari Sentosa atau MBS.
lebih rinci, MBS akan menggunakan dana itu, sebesar 81,81% akan digunakan untuk belanja modal guna memenuhi kebutuhan pembangunan tambak MBS. Selanjutnya, sekitar 18,19% akan digunakan untuk modal kerja seperti pembelian benur, pakan udang, mineral dan probiotik. Serta untuk biaya operasional gaji, listrik, biaya umum operasional, serta untuk penggunaan tenaga ahli dalam penyusunan dokumen untuk legalitas.
Kemudian sisa dana hasil IPO, akan digunakan untuk modal kerja perseroan termasuk pembelian benur, pakan udang, mineral dan probiotik pada pihak ketiga. Serta untuk biaya operasional gaji, listrik, dan biaya umum operasional perseroan.
Selain saham, perseroan akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 400 juta waran seri I atau sebesar 32% dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh. Rasionya, Waran seri I dipasang dengan nilai nominal Rp 10 setiap saham dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 100 sampai Rp 110. Total hasil pelaksanaan waran seri I sebanyak-banyaknya Rp 44 miliar.