EBuzz – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menatap optimis kinerja pasar saham pada tahun 2025, dengan target rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) saham diproyeksikan mencapai Rp13,5 triliun.
Optimisme ini didukung oleh sejumlah faktor fundamental, termasuk potensi pemangkasan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI), penguatan kurs rupiah, serta kemajuan negosiasi tarif antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS). Hal ini disampaikan oleh Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI, Irvan Susandy melalui keterangan tertulis, Senin (21/7/2025).
Menurut Irvan, tren RNTH saham telah menunjukkan penguatan signifikan dalam tiga bulan terakhir, yakni periode April hingga Juni 2025, bahkan sempat menyentuh Rp13,29 triliun pada bulan Juni.
“Peningkatan ini menjadi sinyal positif untuk mencapai target RNTH di tahun ini,” ujarnya.
Lebih lanjut, Irvan mencatat bahwa selama periode 14 hingga 17 Juli 2025, RNTH saham melonjak menjadi Rp16,54 triliun, yang turut mendorong RNTH kumulatif sepanjang tahun berjalan (year-to-date) menjadi Rp13,19 triliun.
“Sebagai bagian dari Roadmap Pasar Modal Indonesia 2023–2027, BEI juga menargetkan RNTH saham dapat menyentuh Rp25 triliun pada tahun 2027, seiring dengan peningkatan partisipasi investor dan penguatan sentimen pasar,” tegas Irvan.
Sebagai informasi, pada tahun sebelumnya, yakni 2024, RNTH tercatat tumbuh 19,72 persen year on year (yoy) menjadi Rp12,87 triliun, melampaui target yang dipatok sebesar Rp12,25 triliun.
Pertumbuhan nilai transaksi ini turut ditopang oleh meningkatnya jumlah investor. Hingga 3 Juli 2025, jumlah Single Investor Identification (SID) di pasar modal Indonesia tercatat mencapai 17.016.329 SID, naik 11,42 persen yoy dari posisi 14.871.639 SID pada akhir tahun 2024.

