EBuzz – PT Blue Bird Tbk (BIRD) sebagai penyedia layanan transportasi terpercaya di Indonesia selama lebih dari 52 tahun, terus memperkuat posisinya sebagai pemimpin dalam solusi mobilitas berkelanjutan.
Direktur Utama BIRD Adrianto Djokosoetono menyatakan bahwa, hingga 2024 Bluebird berhasil mengurangi lebih dari 196.000 ton emisi karbon melalui beberapa inisiatif seperti, peningkatan adopsi armada taksi serta mobil rental CNG dan listrik, termasuk pengoperasian 60 Bus Rapid Transit (BRT) di Medan.
Tidak berhenti disitu, perusahaan dengan kode BIRD ini juga melakukan perluasan infrastruktur armada listrik dengan 27 titik pengisian daya EV, dan penggunaan panel surya untuk pemanfaatan energi bersih.
“Mobilitas yang relevan saat ini harus sejalan dengan prinsip keberlanjutan. Sepanjang tahun 2024, Bluebird mampu memperkuat layanan Standar Nyaman Indonesia. Ditengah upaya ini, perseroan berhasil memperluas jangkauan inisiatif keberlanjutan yang berdampak positif di bawah pilar BlueSky, BlueLife, dan BlueCorps,” tutur Andre Djokosoetono di Jakarta, Kamis (6/2/2025). (7/2).
Sementara itu, Chief Strategy Officer PT Blue Bird Tbk Andrew Arristianto mengungkapkan, untuk memperkuat inisiatif keberlanjutan di 2025. Bluebird akan menghadirkan fitur pemesanan kendaraan listrik (EV) di aplikasi MyBluebird, untuk mempermudah akses pelanggan terhadap transportasi yang ramah lingkungan.
“Inovasi ini didukung dengan rencana penambahan armada EV hingga 1.000 unit untuk mempercepat transisi menuju transportasi rendah emisi,” ungkapnya.
Selain itu, perseroan juga akan memperluas layanan kendaraan listrik ke lebih banyak kota seiring dengan perkembangan infrastruktur dan regulasi yang mendukung termasuk layanan BRT.
“Hal ini gune mempermudah akses masyarakat ke transportasi umum berbasis energi bersih di berbagai daerah. Bluebird juga terus membuka kemitraan strategis dengan berbagai pihak, termasuk penyedia infrastruktur energi bersih,” ucap Andrew.
Dengan konsisten memperkuat 3 pilar keberlanjutan bersama seluruh partner, Bluebird akan terus menjadi bagian perubahan untuk mobilitas yang lebih inklusif.
