Dorong Penerapan ESG, BBRI Berhasil Turunkan Skor ESG Tiga Tahun Berturut – Turut

EBuzz – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) yang merupakan emiten perbankan berplat merah menjadi salah satu perusahaan yang sangat memperhatikan aspek Environment, Social and Governance (ESG).

Terbukti, dalam kurun waktu tiga tahun berturut – turut BBRI berhasil memperoleh skor ESG dari Morningstar Sustainalytics sebesar 17,8 di tahun 2024. Implementasi ESG yang dilakukan oleh BBRI ini, sejalan dengan target pemerintah dalam menekan emisi karbon.

Direktur Kepatuhan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Achmad Solihin mengatakan bahwa, berdasarkan hasil dari Morningstar Sustainalytics disebutkan semakin rendah nilai ESG justru semakin bagus. Selain itu menurut Solihin, BRI juga memperoleh predikat MSCI ESG Rating A.

“Karena kalau kita bicara ESG, journeynya tuh panjang. Nah, hasil ini tidak akan bisa menjadi seperti ini kalau tidak direncanakan dengan baik. Yang pasti, manajemen tidak akan peduli dengan berapa score yang didapat. Yang penting, kita in the market aja,” kata Solihin usai Acara Diskusi di Sarinah, Jakarta. (12/9).

Lebih lanjut Achmad Solihin menambahkan, pada 2023 BRI langsung menargetkan kapan pihaknya bisa menjadi perusahaan Net Zero Emission yang mana emiten dengan kode BBRI mematok target NZE di 2050 atau 10 tahun lebih cepat dari komitmen NZE Indonesia di 2060.

“Dengan berbagai komitmennya terhadap sustainable banking, diketahui BRI menjadi salah satu First Movers on Sustainable Banking di Indonesia pada 2017. Tak sampai disitu itu, BRI juga telah bergabung sebagai anggota di United Nations Global Compact (UNGC) pada 12 Maret 2023. UNGC sendiri merupakan lembaga yang mendorong kebijakan dan implementasi keberlanjutan perusahaan, khususnya pada ranah sustainable development goals (SDGs),” lanjutnya.

BRI juga mencatat sustainable financing terbesar di Indonesia. Dari seribu triliun lebih pembiayaan dan investasi yang dikucurkan oleh BRI, sebanyak Rp700 triliun lebih atau 65,2% adalah sustainable loan.

“Dari Rp1.000-an triliun sebesar 65,2% itu masuk dalam portofolio sustainable financing,” tutupnya.

spot_img

Terbaru

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini