EBuzz – PT RMK Energy Tbk (RMKE) melakukan akuisisi 3 tambang di Jambi melalui pembelian saham yang dilakukan PT Nusantara Bara Tambang (NBT), anak usaha yang dimiliki secara tidak langsung dengan kepemilikan saham sebesar 55%.
Transaksi ini dilakukan pada tanggal 16 Juli 2024 dengan menandatangani perjanjian jual beli saham oleh Nusantara Energy Limited (NEL) dan Nusantara (Luxembourg) SARL (NS) selaku penjual bersama dengan NBT selaku pembeli. NBT akan mengakuisisi seluruh saham NEL dan NS pada PT Artha Nusantara Mining (ANM) dan PT Artha Nusantara Resources (ANR) dengan nilai transaksi sebesar USD80 juta atau setara Rp1,3 triliun.
Direktur Utama Perseroan, Vincent Saputra mengatakan transaksi akuisisi 3 tambang ini merupakan salah satu bentuk implementasi strategi RMKE untuk mendiversifikasi area geografis operasionalnya dengan melihat peluang di luar Sumatera Selatan.
“Kami melihat Jambi memiliki peluang besar untuk dioptimalkan produksi batubaranya dengan pembangunan infrastruktur yang lebih terintegrasi. Sama halnya dengan kendala di Sumatera Selatan, RMKE hadir sebagai solusi logistik batubara dengan fasilitas yang lebih terintegrasi untuk mengoptimalkan volume produksi,” kata Vincent dalam keterangan tertulisnya. (19/7).
Pada kesempatan yang sama Direktur Operasional Perseroan, William Saputra juga menjelaskan dengan kondisi cuaca yang semakin ramah pada semester kedua tahun ini, volume segmen jasa dan penjualan batubara pada bulan Juni 2024 terus meningkat signifikan. Volume muatan batubara ke tongkang pada bulan Juni mencapai volume tertinggi selama RMKE beroperasi.
“Dengan operasional di Sumatera Selatan yang telah membaik signifikan dan potensi revenue generator baru yang berasal dari ekspansi usaha RMKE di Jambi, kami sangat optimistis menjaga pertumbuhan kinerja operasional dan keuangan yang berkelanjutan, tidak hanya RMKE saja namun juga RMK Grup Indonesia,” jelas William.
Berbekal pengalaman yang telah kami lakukan di area Sumatera Selatan, kami yakin dapat mengoptimalkan potensi batubara di Jambi dan berkontribusi pada kinerja operasional dan keuangan RMKE ke depannya.
“Dengan transaksi akuisisi 3 tambang ini, akan mendukung RMKE untuk meningkatkan produksi batubara in-house hingga 2,2 juta MT atau meningkat sebesar 1,2 juta MT dari produksi in-house tahun lalu. Dengan produksi batubara in-house yang meningkat, Perseroan optimistis dapat menjual batubara sebesar 3,3 juta MT pada tahun ini,” tambah William.