EBuzz- PT Graha Mitra Asia Tbk, yang lebih dikenal dengan nama RelifeAsia emiten yang tercatat di Bursa dengan kode saham RELF, baru saja menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) sekaligus menyelenggarakan Paparan Publik di Jakarta, Senin, 6 Mei 2024.
Salah satu agenda yang disetujui dalam RUPST tersebut yakni persetujuan penggunaan laba bersih tahun buku 2023 sebesar Rp 10,45 miliar. Laba bersih itu melesat 132.94% dari realisasi laba bersih tahun 2022 yakni Rp 4,59 miliar. Dari Total Laba Bersih Tahun Berjalan tersebut sebesar Rp 4.009.460.000,- telah digunakan untuk pembagian dividen interim pada tanggal 22 Desember 2023 dan sebesar Rp 1.145.560.528 akan dibagikan sebagai dividen tunai sebesar Rp 0,2 per saham kepada para pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 20 Mei 2024.
Sepanjang tahun lalu, perseroan mencatatkan pendapatan yang juga tumbuh hingga 147.57% menjadi Rp 45,42 miliar dari tahun sebelumnya Rp 18,35 miliar. Pendapatan ini naik dikarenakan adanya pembangunan rumah secara optimal sehingga penyerahan unit dapat dilakukan sesuai dengan target.
Ivan Darmanto, Direktur Utama RELF, mengatakan komitmen pembagian dividen dari laba bersih itu sudah menjadi komitmen awal perusahaan ketika melangsungkan IPO, dengan mempertimbangkan bahwa perseroan tidak mengabaikan tingkat kesehatan keuangan.
“Kami selalu mempertimbangkan berbagai faktor seperti pendapatan, kondisi operasional dan keuangan, likuiditas, rencana belanja modal, peluang akuisisi, dan prospek bisnis masa depan serta faktor relevan lainnya dalam pembagian dividen. Hal ini menunjukkan komitmen kami sebagai perusahaan publik.” katanya dalam Paparan Publik di Jakarta, Senin (06/05/2024).
Adapun sebagian dari laba bersih tahun 2023 sudah dialokasikan juga ke dana cadangan untuk memperkuat struktur modal perusahaan demi ekspansi bisnis di tahun-tahun mendatang.
Pada 13 Juni 2023, saham perseroan resmi listing atau tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham RELF. Dalam IPO, perseroan melepas 1,2 miliar saham atau 20,95% dari modal ditempatkan dan disetor. Nilai nominal saham yakni Rp 25 dan harga yang ditawarkan kepada publik yakni Rp 90 per saham.
Dalam IPO itu, RELF juga secara bersamaan menerbitkan sebanyak 1,2 miliar waran seri I yang menyertai saham baru perseroan atau sebanyak 26,50% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan, dengan harga Rp 25 per saham. Periode pelaksanaan waran tersebut yakni 6 bulan, berlaku mulai 22 Desember 2023 sampai dengan 24 Juni 2024.
Perseroan mengumumkan optimisme terbarunya terkait prospek sektor properti Indonesia di tahun 2024. Dengan kondisi ekonomi nasional yang stabil dan peningkatan mobilitas masyarakat, Perseroan berharap akan terjadi pertumbuhan signifikan di sektor properti.
Mengambil keuntungan dari kondisi pasar yang menguntungkan, Perseroan akan terus menerapkan strategi adaptif yang responsif terhadap dinamika pasar untuk memperkuat fondasi bisnisnya.
Langkah-langkah yang diambil diharapkan dapat meningkatkan kinerja dan memberikan nilai tambah bagi pemangku kepentingan. Selain itu, dengan diterbitkannya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera), yang mengatur penghimpunan dana untuk pembelian rumah atau properti, Perseroan melihat peluang yang lebih besar untuk peningkatan penjualan.
Kebijakan ini diharapkan dapat meningkatkan daya beli masyarakat terhadap properti dan membawa dampak positif jangka panjang pada industri properti. Perseroan telah menyiapkan sejumlah inisiatif untuk memanfaatkan momentum ini, termasuk pengembangan dan penjualan properti yang lebih agresif untuk memenuhi permintaan yang meningkat.
Melalui strategi dan inovasi yang berkelanjutan, Perseroan yakin dapat mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan dan memberikan kontribusi yang lebih besar kepada ekonomi nasional serta kesejahteraan masyarakat.