EBuzz – PT Royalindo Investa Wijaya Tbk (INDO) resmi mengubah arah fokus bisnis dari perusahaan berbasis properti menjadi perusahaan investasi (holding company). Transformasi ini dilakukan sebagai bagian dari strategi jangka menengah untuk mendorong peningkatan kinerja dan memperluas sumber pertumbuhan.
Direktur Utama Royalindo Investa Wijaya, Leslie Soemedi, menyampaikan bahwa perseroan akan mengembangkan sejumlah sektor baru, baik melalui pertumbuhan organik maupun aksi korporasi anorganik.
Sebagai langkah awal, INDO telah mendirikan entitas baru, PT Ratu Gula Asia (RGA), yang bergerak di bidang produksi gula merah atau brown sugar bersama mitra strategis. Fasilitas produksi perusahaan tersebut berlokasi di Kediri, Jawa Timur.
”Perseroan telah merampungkan pembelian pabrik dengan kapasitas produksi sekitar 2.000 hingga 3.000 ton gula per bulan. Pengembangan bisnis gula ini sejatinya telah mulai dijalankan sejak 2024 dan diperkuat seiring dengan tambahan modal yang dilakukan perseroan,” tulis Leslie dalam keterangannya. (15/12).
Prospek Bisnis Gula di Indonesia

Menurutnya, bisnis gula tersebut dinilai memiliki prospek yang menjanjikan seiring dengan meningkatnya kebiasaan masyarakat untuk mengonsumsi brown sugar sebagai pemanis alami yang lebih sehat dibanding gula pada umumnya.
Tidak hanya itu, perseroan juga sedang menyiapkan rencana untuk pengembangan bisnis di sektor lainnya. Saat ini, INDO tengah membidik perusahaan teknologi berbasis Artificial Intelligence (AI). Manajemen INDO masih melakukan pembicaraan terkait rencana akuisisi perusahaan tersebut.
“Sebagai perusahaan investasi, kami akan fokus membangun portofolio yang solid dan berorientasi masa depan. Akuisisi perusahaan AI ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat transformasi kami,” pungkasnya.
Hingga September 2025, laba bersih INDO tercatat meningkat 37% year on year (yoy) menjadi Rp24,76 miliar. Peningkatan ini ditopang tumbuhnya pendapatan perseroan yang sebesar 12% yoy menjadi Rp22,19 miliar.

