Cetak Kinerja Kinclong, Emiten Aguan-Salim CBDK Siap Jadi Magnet Baru di BEI

EBuzz – PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK), pengembang properti terkemuka dengan lahan seluas 694 hektare, menunjukkan kinerja impresif sejak resmi melantai di Bursa Efek Indonesia pada 2025.

Berdasarkan laporan keuangan per Semester I-2025, emiten kongsian Aguan dan Salim ini berhasil membukukan pendapatan Rp1,2 triliun atau tumbuh 23% secara tahunan (year-on-year/YoY). Laba kotor tercatat naik 29% menjadi Rp726 miliar, sementara laba bersih melesat ke Rp517 miliar dengan margin mencapai 43%.

Sedangkan, pertumbuhan kinerja lebih menonjol di kuartal II-2025. Pendapatan CBDK melonjak 80% menjadi Rp769 miliar, sedangkan laba bersih terkerek 198% hingga Rp387 miliar. Sejalan dengan itu, marketing sales tercatat Rp294 miliar, sekitar 15% dari target tahunan Rp2 triliun.

Presiden Direktur CBDK, Steven Kusumo mengatakan bahwa, CBDK juga agresif memperluas portofolio bisnis melalui proyek strategis, antara lain Nusantara International Convention & Exhibition (NICE) dan Hotel Hilton Jakarta PIK2.

CBDK Andalkan 2 Aset Properti Premium

Sedangkan, NICE resmi beroperasi sejak Agustus dengan kapasitas hingga 104.000 orang dan langsung menggelar acara berskala besar. Adapun Hilton Jakarta PIK2 mempertegas ekspansi CBDK ke segmen hospitality premium.

“Manajemen optimistis kehadiran dua aset ini akan menjadi katalis pertumbuhan di masa depan sekaligus memperkuat posisi CBDK sebagai pemain utama di industri properti nasional,” kata Steven dalam keterangannya di Jakarta. (11/9).

Steven menambahkan, melalui strategi tersebut perseroan berharap mampu menjaga momentum positif sekaligus memperkuat citra sebagai emiten properti yang menjanjikan di pasar modal Indonesia.

“Dengan fondasi keuangan yang sehat, pipeline proyek strategis, dan komitmen transparansi, kami percaya CBDK dapat terus menciptakan nilai tambah bagi investor maupun masyarakat,” ujarnya.

Sementara itu, aset perseroan pun terus menguat. Per Juni 2025, total aset mencapai Rp22 triliun, naik 8% dibandingkan posisi akhir 2024. Lonjakan ini terutama ditopang oleh kas dan setara kas yang tumbuh 31% menjadi Rp4,6 triliun.

Terbaru

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini