EBuzz – PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN), perusahaan tambang tembaga dan emas terkemuka di Indonesia, kini memulai era baru penambangan dengan memasuki Fase 8 di Tambang Batu Hijau.
Langkah ini menyusul keberhasilan penyelesaian Fase 7 pada akhir tahun 2024 lalu. Dengan total cadangan mineral Fase 8 diperkirakan mencapai 460 juta ton, usia operasional Tambang Batu Hijau diproyeksikan akan berlanjut hingga tahun 2030.
Aktivitas pengupasan batuan penutup (overburden removal) telah dilakukan secara bertahap sejak tahun 2021 sebagai persiapan transisi yang mulus antar fase penambangan. Pada awal masa transisi Fase 8 ini, produksi akan dimulai dari sisi terluar dan lapisan teratas pit Batu Hijau yang memiliki kadar logam relatif lebih rendah.
Vice President Corporate Communications PT Amman Mineral Internasional Tbk, Kartika Octaviana, menjelaskan bahwa dimulainya penambangan Fase 8 adalah wujud nyata dari komitmen perusahaan untuk terus meningkatkan konservasi mineral demi menjaga keberlanjutan operasional serta memberikan kontribusi maksimal bagi bangsa.
“AMMAN secara intensif melakukan pengeboran eksplorasi pada tahun 2020 untuk mengidentifikasi cadangan baru yang berpotensi memperpanjang usia Tambang Batu Hijau. Upaya ini, ditambah dengan fokus kami pada peningkatan efisiensi dan produktivitas operasional, serta didukung oleh kenaikan harga komoditas, berhasil menambah estimasi usia tambang Batu Hijau hingga 5 tahun ke depan. Hal ini memiliki arti yang sangat penting dalam menopang denyut nadi perekonomian regional dan nasional, termasuk dalam hal penyediaan lapangan pekerjaan bagi ribuan karyawan serta kontribusi signifikan terhadap pendapatan pemerintah daerah dan pusat,” ungkap Kartika melalui keterangan tertulisnya, Selasa (13/5/2025). (14/5)
Menurut Kartika fase 8 ini juga hadir di tengah momentum global yang sangat penting. Tembaga, sebagai komoditas utama dari Tambang Batu Hijau, memegang peranan kunci dalam transisi energi bersih secara global.
Sementara itu berdasarkan data dari lembaga riset dan konsultasi terkemuka, Wood Mackenzie, memproyeksikan bahwa permintaan terhadap tembaga akan terus mengalami lonjakan seiring dengan semakin luasnya adopsi teknologi rendah karbon, mulai dari kendaraan listrik hingga infrastruktur energi terbarukan.
“AMMAN berkomitmen untuk terus menjalankan praktik pertambangan yang bertanggung jawab dan memberikan kontribusi yang nyata bagi masyarakat dan negara. Kami sangat yakin bahwa Fase 8 ini akan menjadi tonggak kesuksesan berikutnya bagi AMMAN dan Indonesia,” pungkasnya.
AMMAN akan melanjutkan kegiatan penambangan Fase 8 di Tambang Batu Hijau hingga tahun 2030. Setelah itu, perusahaan memiliki potensi untuk memanfaatkan stockpile hingga tahun 2033.
Selanjutnya, kegiatan penambangan akan diteruskan ke Cebakan Elang, yang merupakan salah satu deposit tembaga dan emas porfiri terbesar di dunia yang belum dikembangkan, dan diperkirakan akan berlangsung hingga tahun 2046.