EBuzz-Dari hasil penelusuran situs resmi perusahaan, muncul satu nama yang menarik perhatian di balik langkah besar Neo Energy menuju IPO jumbo: Nasser Aljunied. Sosok ini tercatat sebagai salah satu figur penting dalam jajaran pendiri dan kepemimpinan perusahaan.
Nama belakangnya terdengar familiar — Aljunied bukan sekadar nama, melainkan bagian dari sejarah panjang keluarga terkemuka di Singapura yang dikenal luas atas kontribusinya di bidang sosial, ekonomi, dan keagamaan di Asia Tenggara.
Jika benar Nasser Aljunied berasal dari garis keluarga tersebut, hal ini dapat memberikan nilai tambah tersendiri bagi Neo Energy — memperkuat citra, kepercayaan investor, serta legitimasi perusahaan yang tengah berambisi menjadi pemain utama di industri nikel hijau dan hilirisasi energi bersih di Indonesia.
Dari laman Wikipedia dan sumber sejarah lain, keluarga Aljunied merupakan keluarga Arab-Singapura yang namanya telah tercatat sejak abad ke-19. Salah satu tokohnya, Syed Omar Aljunied, dikenal sebagai filantropis yang menyumbangkan tanah untuk pembangunan Masjid Omar Kampong Melaka — masjid tertua di Singapura yang hingga kini menjadi simbol penting warisan sejarah dan identitas komunitas Muslim di negeri tersebut.
Warisan keluarga ini masih hidup hingga kini. Nama Aljunied telah melekat dalam berbagai aspek kehidupan modern Singapura — mulai dari Jalan Aljunied, Kawasan Geylang Aljunied, hingga Stasiun MRT Aljunied. Bahkan, lembaga pendidikan bergengsi Madrasah Aljunied Al-Islamiah, yang berdiri sejak 1927, tetap diakui sebagai salah satu madrasah terbaik di Asia Tenggara.
Dengan latar sejarah dan reputasi lintas generasi tersebut, kehadiran nama Aljunied dalam jajaran Neo Energy menambah warna tersendiri dalam perjalanan perusahaan yang tengah bersiap memasuki panggung global.
Syed Abdel Nasser Bin Syed Hassan Aljunied adalah seorang eksekutif terkemuka dengan karir lebih dari tiga dekade di bidang perbankan, keuangan, dan kepemimpinan strategis. Beliau memiliki keahlian luas dalam pengembangan bisnis, transaksi lintas batas, M&A (Merger & Akuisisi), dan perencanaan strategis.
Pada tahun 1990-an, Aljunied menjabat sebagai Asisten Wakil Presiden di Chase Private Bank dan Smith Barney Shearson Asset Management, di mana beliau mengelola portofolio diskresioner dalam valuta asing, suku bunga, dan derivatif. Beliau kemudian menjadi Direktur Foreign Exchange and Fixed Income Group di Swiss Bank Corporation, diikuti dengan masa jabatan sebagai Direktur di Credit Suisse First Boston, di mana beliau memimpin tim Asian FX dan Fixed Income Derivatives dalam grup pasar berkembang.
Selain karir perbankannya, Aljunied juga pernah menduduki posisi dewan yang signifikan, termasuk di Atlantic Oilfield Services Ltd., CMS Trust Berhad, dan Maveric Ltd., di mana Dia menjabat sebagai Direktur Independen dan Ketua Komite Audit.
Pada tahun 2022, Aljunied berperan penting dalam Penawaran Umum Sukarela (VGO) yang sukses untuk memprivatisasi Silkroad Nickel Ltd., yang dihapuskan dari daftar SGX Catalist Board dengan kapitalisasi pasar SG$110 juta. Dia kini menjabat sebagai Wakil Presiden Komisaris PT Anugrah Neo Energy Materials, dengan fokus pada inisiatif strategis di sektor energi dan pertambangan.

