EBuzz – PT Cipta Perdana Lancar Tbk (PART), produsen komponen otomotif, elektronik, dan sanitasi, menyerap belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai Rp59 miliar per Juli 2025.
Dana tersebut digunakan untuk menambah lini usaha baru berupa produksi alat dapur seperti food tray(nampan) serta alat-alat mesin pertanian.
Direktur Cipta Perdana Lancar, Tjoeng Rino Saputra, menjelaskan bahwa diversifikasi usaha ini dilakukan untuk mendukung program pemerintah, yakni Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas oleh Badan Gizi Nasional (BGN).
“Kami memproduksi food tray sebagai dukungan terhadap program MBG, sekaligus memperluas portofolio bisnis perseroan,” ujarnya dalam jumpa pers usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Jakarta, Senin (11/8/2025).
Saat ini, PART telah mengoperasikan 12 mesin khusus untuk memproduksi food tray di pabrik milik perseroan yang berlokasi di Tangerang, Banten. Meski demikian, Tjoeng menegaskan bahwa perseroan tetap mengandalkan lini bisnis utamanya, yakni produksi komponen otomotif untuk kendaraan bermotor roda dua dan roda empat.
“Sekitar 95% dari produksi kami masih difokuskan untuk komponen otomotif sepeda motor. Kami cukup tangguh terhadap tren penyusutan industri mobil,” katanya.
Dalam RUPSLB tersebut, para pemegang saham juga menyetujui penggunaan pinjaman senilai Rp74 miliar dari PT Bank Central Asia Tbk (BCA). Dana pinjaman ini akan digunakan sebagai tambahan modal untuk membiayai kegiatan operasional perseroan.
“Plafon pinjaman sebesar Rp74 miliar itu akan kami gunakan sesuai kebutuhan perusahaan,” tambah Tjoeng.
RUPST PART Setujui Penambahan Lini Usaha Baru
Sebagai perusahaan yang berdiri sejak 2007, PART menatap optimistis kinerja bisnis di tahun ini. Stabilnya permintaan komponen sepeda motor serta potensi pertumbuhan penjualan food tray menjadi pendorong utama pertumbuhan kinerja.
Pada tahun 2024, perseroan mencatat pendapatan sebesar Rp267,37 miliar, tumbuh 12,18% dibandingkan Rp238,10 miliar pada 2023. Laba bersih pun melonjak 45,43% menjadi Rp23,23 miliar dari sebelumnya Rp15,98 miliar. Hingga Juni 2025, laba bersih PART tercatat sebesar Rp8,56 miliar.
Selain menyetujui penambahan lini usaha dan penggunaan fasilitas pinjaman dari BCA, pemegang saham juga mengesahkan penunjukan Reyniel Fero Walandouw sebagai Komisaris Independen baru, guna memperkuat fungsi pengawasan di tubuh manajemen.
