Samator Indo Gas (AGII) Pasang Target Ambisius di 2026, Ini Strateginya

EBuzz – Emiten gas industri, PT Samator Indo Gas Tbk (AGII), menatap masa depan dengan optimisme tinggi. Perseroan yakin kinerja keuangan akan kembali menguat dalam beberapa waktu mendatang seiring strategi bisnis yang lebih agresif dan efisiensi operasional yang terus ditingkatkan.

Wakil Direktur Utama Samator Indo Gas, Sigit Purwanto, mengatakan pihaknya telah menyiapkan rencana bisnis jangka menengah dengan target ambisius pada tahun 2026 mendatang. AGII menargetkan pertumbuhan penjualan dan laba bersih sebesar 2 hingga 2,5 kali lipat dari pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) nasional.

“Kami percaya diri target tersebut bisa tercapai karena perusahaan memiliki keunggulan kompetitif yang kuat di industri gas nasional,” ujar Sigit dalam paparan publik insidentil, Senin (13/10/2025). (14/10).

Sigit menuturkan, Samator Indo Gas saat ini masih menjadi pemimpin pasar gas industri di Indonesia dengan pangsa pasar sekitar 40%, berdasarkan data Gas World tahun 2024. Tak hanya itu, AGII juga menguasai 75%–80% pangsa pasar gas medis nasional, menjadikannya pemain dominan di sektor vital tersebut.

AGII memiliki portofolio produk yang beragam, mulai dari gas udara seperti oksigen, nitrogen, dan argon, hingga gas medis, gas sintetis, fuel gas, serta specialty gas. Produk-produk tersebut digunakan di berbagai sektor strategis, mulai dari kesehatan, metalurgi, energi, infrastruktur, hingga barang konsumsi.

“Pasar kami sangat beragam, di mana 20 pelanggan utama sudah berkontribusi sekitar 20% terhadap total pendapatan perusahaan,” tambahnya.

AGII Miliki 58 Pabrik dan 103 Filling Station di 29 Provinsi di Indonesia

Sigit menambahkan, selain portofolio produk, kekuatan utama AGII juga terletak pada jaringan distribusi yang luas. Saat ini perusahaan mengoperasikan 58 pabrik dan 103 filling station di 29 provinsi di seluruh Indonesia. Tahun ini, AGII berencana menyelesaikan komisioning dua pabrik baru di Batam, Kepulauan Riau, sebagai bagian dari ekspansi kapasitas produksi.

Sementara untuk tahun 2026, AGII belum berencana menambah pabrik baru, melainkan akan memaksimalkan utilisasi fasilitas yang ada sambil memperluas basis pelanggan dan meluncurkan inovasi produk baru berbasis gas industri.

“Kami akan fokus pada efisiensi biaya, memangkas aktivitas yang tidak memberi nilai tambah, dan mengurangi pengeluaran yang tidak mendesak,” jelasnya.

Langkah efisiensi tersebut juga ditopang oleh transformasi digital dan otomatisasi proses operasional, yang diharapkan mampu meningkatkan profitabilitas dan daya saing perusahaan di tengah dinamika pasar energi global.

Sebagai catatan, hingga semester I-2025, AGII membukukan penjualan Rp1,42 triliun, tumbuh 2,1% secara tahunan (yoy). Namun, laba bersih tercatat turun 65% yoy menjadi Rp24,21 miliar, dipengaruhi oleh peningkatan biaya penjualan dan administrasi.

Kendati demikian, manajemen optimistis fundamental bisnis tetap solid, terutama dengan prospek permintaan gas industri yang terus meningkat dari sektor energi, manufaktur, dan kesehatan.

“Kami yakin momentum pemulihan akan semakin kuat, seiring dengan strategi bisnis yang lebih efisien dan inovatif,” tutup Sigit

Terbaru

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini