PTPP Percepat Pemuihan Infrastruktur di Aceh dan Sumatra Utara

EBuzz – PT PP (Persero) Tbk (PTPP) terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung penanganan darurat serta pemulihan infrastruktur pascabencana hidrometeorologi yang melanda Provinsi Aceh dan Sumatra Utara.

Sejak hari pertama bencana, PTPP memusatkan upaya pada satu tujuan utama, yaitu menjaga keselamatan warga dan memulihkan akses vital masyarakat secepat dan seaman mungkin.

Sebagai bagian dari respons cepat tersebut, PTPP mengerahkan lebih dari 46 personel lapangan yang didukung berbagai alat berat, seperti excavator, bulldozer, crane 60 ton, dump truck, hingga chainsaw. Seluruh sumber daya ini ditempatkan di titik-titik terdampak guna memastikan penanganan dapat dilakukan secara paralel dan efektif.

Baca juga: Diajukan Pailit oleh 2 Subkontraktor, Ini Kata PTPP

Kerusakan infrastruktur di Aceh tergolong kompleks dan tersebar di berbagai lokasi. Pada ruas Bireuen–Bener Meriah–Takengon sepanjang 103 kilometer, akses terputus akibat rusaknya Jembatan Teupin Mane serta sejumlah jembatan lain, seperti Jembatan Enang-Enang, Weihni Rongka, Weihni Rongka II, Jamur Ujung, dan Alue Kulus.

Selain itu, longsor besar juga terjadi di beberapa titik, yakni STA 15+700, 19+800, 22+100, dan 49+000.

Dalam kondisi darurat tersebut, PTPP berhasil menyelesaikan pemasangan jembatan Bailey sebagai pengganti sementara Jembatan Teupin Mane dalam waktu 12 hari. Jembatan darurat ini menjadi jalur penting yang menghubungkan Kabupaten Bireuen dengan Kabupaten Bener Meriah, Takengon, serta wilayah tengah Aceh.

Akses ini sangat vital bagi mobilitas masyarakat dan distribusi barang, termasuk hasil perkebunan sayur dan buah. Selain itu, jembatan tersebut merupakan bagian dari jalur darat utama yang menghubungkan Medan (Sumatera Utara) dan Banda Aceh melalui Bireuen. Dengan pulihnya jembatan ini, konektivitas antarwilayah dan antarprovinsi kembali berfungsi.

Sementara itu, pada ruas utama Aceh Tamiang–Medan, dua titik longsor dengan total panjang sekitar 405 meter telah ditangani melalui penggalian, pembersihan material longsor, serta pembentukan jalur sementara. PTPP memastikan jalur ini dapat kembali dilalui dua arah secara bertahap selama periode 5–15 Desember 2025.

Di Provinsi Sumatera Utara, penanganan difokuskan pada sejumlah ruas strategis, antara lain Batas Aceh–Saragih–Manduamas–Barus, Sibolga–Barus, Tarutung–Sipirok, hingga Padang Sidempuan. Tercatat terdapat 11 titik longsor serta beberapa jembatan yang terdampak, termasuk Jembatan Aek Sibundong yang menjadi akses penting antarwilayah.

Saat ini, seluruh lokasi berada dalam tahap pembersihan material, penggalian, penimbunan, perapian badan jalan, serta penguatan dan proteksi lereng. Langkah ini dilakukan untuk memastikan konektivitas kembali stabil dan aman, baik bagi masyarakat maupun kendaraan logistik.

Progres signifikan telah terlihat di sejumlah titik, seperti STA 12+400, STA 4+400, kawasan Hajoran, serta ruas Sibolga–Sorkam–Barus, berkat pelaksanaan pekerjaan lapangan secara paralel.

Corporate Secretary PTPP, Joko Raharjo menegaskan, seluruh upaya tersebut dilakukan dengan penuh tanggung jawab dan empati terhadap masyarakat terdampak.

“Kami memahami bahwa infrastruktur bukan sekadar jalan dan jembatan. Infrastruktur adalah akses bagi masyarakat untuk kembali ke rumah, menuju sekolah, mencari penghidupan, dan mendapatkan bantuan. Karena itu, tim PTPP bekerja tanpa henti di lapangan agar jalur-jalur utama dapat kembali berfungsi dengan aman,” ujar Joko dalam keterangan resminya, Selasa (16/12/2025).

Upaya tanggap darurat dan pemulihan infrastruktur yang dilakukan PTPP di Aceh dan Sumatera Utara merupakan bagian dari Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) perusahaan.

Baca juga: BNI Pastikan Layanan di Sumatra Kembali Normal

Melalui program ini, kata dia, PTPP berkomitmen hadir secara aktif dalam situasi darurat serta membantu memulihkan akses dasar yang menjadi penopang kehidupan masyarakat, mulai dari jalur evakuasi, distribusi logistik, hingga mobilitas warga untuk kembali beraktivitas secara aman.

“Kami percaya pemulihan infrastruktur merupakan fondasi awal agar masyarakat dapat bangkit dan kembali bergerak. PTPP akan terus hadir, bekerja, dan mendampingi proses pemulihan ini hingga tuntas,” tutup Joko.

Terbaru

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini