EBuzz – PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) kembali menunjukkan komitmennya terhadap pengembangan energi hijau nasional. Melalui anak usahanya, Star Energy Geothermal, perusahaan berhasil menyelesaikan proyek retrofit Unit 4, 5, dan 6 Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Salak dengan hasil melampaui target awal.
Proyek tersebut menambah kapasitas terpasang sebesar 7,7 megawatt (MW), lebih tinggi dari estimasi awal sebesar 7,2 MW. Total investasi yang dikucurkan untuk proyek ini mencapai US$ 22,5 juta.

Direktur Utama Barito Renewables, Hendra Soetjipto Tan, menyampaikan bahwa penyelesaian proyek retrofit ini merupakan langkah nyata perusahaan dalam memperkuat efisiensi operasional dan memastikan keberlanjutan jangka panjang aset energi panas bumi yang dikelola perusahaan.
“Penyelesaian proyek retrofit Salak adalah bagian dari komitmen kami untuk terus meningkatkan kinerja aset, efisiensi operasi, dan keberlanjutan jangka panjang. Capaian ini berkat kerja keras seluruh tim yang solid sehingga mampu melebihi target awal,” ujar Hendra dalam keterangan resmi, Senin (6/10).
Ia menambahkan bahwa proyek ini sejalan dengan strategi Barito Renewables dalam memperkuat kontribusinya terhadap transisi energi bersih nasional.
“Penambahan kapasitas ini menjadi langkah penting dalam mendukung agenda dekarbonisasi nasional serta mempercepat pencapaian target bauran energi terbarukan Indonesia,” tambahnya.
BREN Siapkan Investasi US$365 Juta

Ke depan, kata Hendra, Barito Renewables menargetkan penambahan kapasitas panas bumi lebih dari 100 MW dalam beberapa tahun mendatang, dengan total investasi yang telah disiapkan mencapai US$ 365 juta.
Sehingga dengan capaian terbaru ini, Barito Renewables menegaskan posisinya sebagai salah satu pemain utama dalam industri energi terbarukan Indonesia, sekaligus berperan aktif dalam mewujudkan transisi energi berkelanjutan bagi masa depan.
“Proyek-proyek ekspansi tersebut diharapkan tidak hanya memperkuat ketahanan energi nasional, tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru di berbagai wilayah operasi perusahaan, baik secara langsung maupun tidak langsung,” tutur Hendra.
Dengan selesainya proyek retrofit tersebut, total kapasitas terpasang Star Energy Geothermal kini mencapai 910,3 MW. Selain mengelola pembangkit panas bumi, Barito Renewables juga memperluas portofolionya melalui Barito Wind, yang mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Sidrap 1 berkapasitas 78,75 MW di Sulawesi — aset yang diakuisisi tahun lalu.

