EBuzz – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI) buka suara ihwal ramainya perbincangan mengenai rencana IPO PT Superbank Indonesia (Superbank). Bank digital yang berada di bawah naungan grup EMTK itu dikabarkan tengah bersiap melantai di BEI pada Desember 2025.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi, mengaku belum mendapatkan update mengenai proses IPO Superbank.
“Aduh, enggak ngikutin. Jujur aja belum dapat update-nya,” kata Inarno saat ditemui dalam acara Media Gathering BEI di Bali, Sabtu (15/11/2025). (18/11).
Inarno juga menyebut bahwa informasi persiapan IPO yang ramai beredar melalui tangkapan layar di media sosial bukan berasal dari regulator. “Belum tahu. Justru saya tahunya dari kamu (wartawan),” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Nyoman Gede Yetna, menyampaikan bahwa BEI tidak dapat memberikan keterangan terkait calon emiten apabila informasinya belum memenuhi ketentuan untuk disampaikan ke publik.
“Saya enggak tahu. Kami sebagai regulator tentu belum bisa menyampaikan informasi dulu sebelum informasi itu layak disampaikan,” kata Nyoman.
Prospektus IPO Superbank Bocor

Sebelumnya, beredar informasi bahwa Superbank tengah mempersiapkan IPO dengan target penghimpunan dana mencapai Rp5,36 triliun. Bank digital itu disebut akan melepas sekitar 15% saham dari modal ditempatkan dan disetor penuh, dengan harga penawaran tidak lebih dari Rp1.050 per saham.
Superbank juga dikabarkan telah menunjuk empat perusahaan sekuritas sebagai penjamin emisi, yaitu PT Mandiri Sekuritas, PT CLSA Sekuritas Indonesia, PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk, dan PT Sucor Sekuritas. CLSA disebut akan bertindak sebagai joint global coordinator.
Meski demikian, hingga kini baik OJK maupun BEI menegaskan belum menerima dokumen resmi yang dapat dikonfirmasi kepada publik.

