EBuzz – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), sebagai Subholding Gas PT Pertamina (Persero), menunjukkan komitmennya dalam menjaga kinerja operasional yang solid serta berkontribusi pada ketahanan energi nasional sepanjang kuartal I tahun 2025.
Corporate Secretary PGN, Fajriyah Usman, dalam keterangannya menyatakan bahwa, kinerja operasional perusahaan berjalan stabil pada tiga bulan pertama tahun ini, meskipun di tengah tekanan kondisi geopolitik global dan fluktuasi harga energi.
Fajriyah menekankan bahwa PGN terus memperkuat perannya dalam menjaga ketahanan energi nasional melalui upaya optimalisasi infrastruktur gas bumi yang dimiliki serta agregasi pasokan gas.
“Selama kuartal I 2025, PGN mencatatkan volume penyaluran gas sebesar 861 Billion British Thermal Units per Day (BBTUD), sementara volume transmisi gas mencapai 1.602 Million Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD),” tutur Fajriyah. (30/4).
Fajriyah menjelaskan bahwa kuartal pertama tahun ini merupakan periode konsolidasi strategi perusahaan di tengah transisi pasokan energi domestik yang sedang berlangsung. Adapun, keandalan infrastruktur PGN tetap terjaga pada tingkat yang tinggi, yaitu 99,9 persen. Hal ini mendukung kelancaran layanan kepada lebih dari 820 ribu pelanggan di seluruh Indonesia, yang terdiri dari 817.420 pelanggan rumah tangga, 2.587 pelanggan kecil, serta 3.291 pelanggan industri dan komersial.
“Kami terus fokus pada efisiensi operasional, kesinambungan pasokan gas, dan akselerasi proyek-proyek strategis perusahaan, seperti pengembangan jaringan gas rumah tangga serta infrastruktur Liquefied Natural Gas (LNG),” ungkapnya.
Sesuai dengan kebijakan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT), PGN memprioritaskan penyaluran gas pipa untuk memenuhi kebutuhan pelanggan industri penerima HGBT, sebagai upaya mendukung daya saing industri strategis nasional.
Di sisi lain, PGN menghadapi tantangan berupa terbatasnya pasokan gas pipa akibat penurunan produksi dari beberapa lapangan hulu di wilayah Jawa dan Sumatra. Untuk mengatasi hal ini, PGN mengoptimalkan pemanfaatan jasa regasifikasi LNG di Lampung, Arun, dan Jawa Barat.
“Langkah ini dilakukan guna menjaga kesinambungan pasokan energi, khususnya untuk sektor kelistrikan dan pelanggan industri komersial lainnya, termasuk pelanggan non-HGBT,” pungkas Fajriyah.