EBuzz – PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan bersih sebesar 1,2% year-on-year (YoY) di tengah perlambatan pasar otomotif nasional. Dalam laporan keuangan konsolidasian periode semester I-2025, pendapatan VKTR naik dari Rp409 miliar menjadi Rp414 miliar.
Meski pendapatan meningkat, laba bersih perseroan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun signifikan sebesar 68,7% YoY, dari Rp15,1 miliar menjadi Rp4,7 miliar. Penurunan ini disebabkan oleh terbatasnya penjualan kendaraan listrik di paruh pertama 2025, karena sebagian besar pengiriman unit baru akan terealisasi pada semester kedua tahun ini.
Direktur Utama VKTR Gilarsi W. Setijono menjelaskan bahwa, meskipun pasar otomotif nasional mengalami kontraksi 9% secara year-on-year, VKTR tetap mencatat pertumbuhan positif di segmen manufaktur suku cadang sebesar 4% YoY. Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan permintaan dari pelanggan utama di segmen kendaraan komersial.
Di periode yang sama, VKTR menerima Purchase Order (PO) untuk 10 unit transporter dari penyedia jasa transportasi di Jawa Barat. VKTR juga tengah merakit 80 unit bus listrik secara Completely Knocked Down (CKD) untuk Transjakarta, sebagai bagian dari pesanan yang masuk di kuartal II. Jumlah ini melengkapi 72 unit bus listrik lain yang telah lebih dulu beroperasi.
“Kami percaya bahwa penguatan kehadiran VKTR di sektor Kendaraan Listrik Berbasis Baterai (KLBB) bukan hanya langkah bisnis, tetapi juga bentuk komitmen terhadap solusi berkelanjutan,” ujar Gilarsi dalam Siaran Pers, Rabu (30/7/2025).
Selain itu, VKTR menegaskan fokusnya pada eksekusi pesanan yang telah masuk dan perluasan penetrasi pasar melalui uji coba produk ke calon pelanggan strategis. Perusahaan juga berkomitmen terhadap efisiensi operasional dan peningkatan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) pada setiap unit kendaraan listrik yang dirakit secara lokal.
“Dengan strategi ekspansi terukur dan penguatan kapabilitas industri, VKTR optimistis mampu menangkap peluang pertumbuhan industri kendaraan listrik di Indonesia yang terus berkembang,” imbuhnya.
Perseroan juga memperkuat lini pembiayaan melalui kemitraan strategis bersama Mandiri Tunas Finance (MTF), guna menghadirkan solusi pembiayaan kendaraan listrik bagi konsumen.
