Pasca IPO, Soraya Berjaya Indonesia (SPRE) Akan Perluas Pasar di Pulau Sumatera

EBuzz – PT Soraya Berjaya Indonesia Tbk (SPRE) secara resmi telah mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia dengan melepas sebanyak 240 juta lembar saham dengan nilai nominal Rp 25 per sahamnya. Sehingga, target dana yang ditargetkan perseroan dari aksi korporasi kali ini sebesar Rp 30 miliar.

Adapun dana yang diperoleh Perseroan dari IPO ini sekitar 90,71% akan digunakan untuk membeli persediaan kebutuhan bahan baku produksi seperti Kain Katun CVC, Dakron (Bed Cover), Dakron (Badan Bantal), Busa dan Retsleting. Kemudian, 9,29% akan digunakan untuk pembelian mesin baru.

Direktur Utama PT Soraya Berjaya Indonesia Tbk Rizet Ramawi menyampaikan, setelah mencatatkan saham perdananya di BEI perseroan berencana untuk memperluas pangsa pasarnya ke seluruh Pulau Sumatera. Adapun strategi untuk memperluas pangsa pasar tersebut, dengan menambah agen – agen penjualan.

“Kita akan fokus di Sumatera dulu, karena Sumatera masih luas ya pasarnya mulai dari Aceh sampai Lampung. Dan kita akan menambah agen – agen baru”, jelas Rizet usai Seremoni Pencatatan Perdana Saham di Gedung BEI, Jakarta. (3/7).

Rizet pun optimis target pendapatan yang dicanangkan oleh manajemen SPRE di akhir tahun 2024 sebesar Rp 60 miliar dapat terealisasi. Mengingat di tahun ini, perusahaan akan mulai melakukan kanvasing untuk menggenjot kinerja keuangannya.

“Tahun kemarin realisasi untuk laba bersih sebesar Rp 3 miliar, sedangkan untuk pendapatan sebesar Rp 49 miliar dan di tahun ini targetnya Rp 60 miliar. Perseroan akan memulai kanvasing dengan menambah agen menjadi 3000 dan tersebar di Pulau Sumatera”, imbuhnya.

Perusahaan yang berdiri sejak 2011 ini pun cukup yakin dengan prospek bisnis perlengkapan kamar tidur ke depannya. Hal tersebut dikarenakan, berdasarkan data dari BPS menyebutkan konsumsi rumah tangga menyumbang 53% dari total PDB Indonesia. Besarnya kontribusi tersebut dipengaruhi oleh kategori perlengkapan rumah tangga yang sebagai sumber pertumbuhan tertinggi, yakni sebesar 2,55% dari total konsumsi rumah tangga masyarakat Indonesia.

Dengan demikian, bisnis perlengkapan kamar tidur di Indonesia bertumbuh dalam jangka panjang.

spot_img

Terbaru

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini