EBuzz – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyoroti dinamika pergerakan sejumlah saham konglomerat yang dalam beberapa waktu terakhir menjadi pendorong utama penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar menilai bahwa fenomena tersebut tidak dapat disamaratakan, sebab setiap emiten memiliki karakteristik dan faktor penggerak yang berbeda.
“Tidak bisa disamaratakan. Ada yang dipengaruhi faktor makro, ada juga yang lebih ditentukan oleh fundamental perusahaan masing-masing,” ujar Mahendra saat ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (9/10/2025).
Mahendra menjelaskan, perbedaan pengaruh tersebut juga terlihat di berbagai sektor. Emiten di sektor keuangan, energi, dan sektor riil, misalnya, memiliki sensitivitas berbeda terhadap perubahan kondisi global maupun domestik. Karena itu, OJK menilai perlunya penguatan tata kelola dan transparansi agar pasar modal tetap sehat dan kredibel.
OJK Ingatkan Tata Kelola di Pasar Modal

Menurutnya, peningkatan kepercayaan publik menjadi kunci bagi keberlanjutan pasar modal nasional. OJK juga tengah mendorong perluasan akses investasi bagi masyarakat umum, termasuk generasi milenial, agar semakin banyak investor ritel yang menanamkan dana pada saham-saham berfundamental kuat.
“Kami ingin semua pihak bisa berinvestasi di saham yang kredibel dan memiliki tata kelola baik. Perbaikan-perbaikan itu harus terus dijaga demi kepercayaan pasar,” tegasnya.
Sebagai informasi, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama sepekan mencatat kenaikan 1,23%, didorong oleh penguatan saham-saham berkapitalisasi besar dan milik konglomerat papan atas.
Emiten milik konglomerat Prajogo Pangestu menjadi salah satu motor penggerak utama IHSG. Saham PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) melonjak 21,91% ke Rp2.170 per saham, memberikan kontribusi 16,09 indeks poin terhadap IHSG. Saham PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) juga melesat 13,5% ke Rp2.270 per saham dengan tambahan 8,24 indeks poin.
Sedangkan dari Grup Lippo milik Mochtar Riady, saham PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) kembali menyentuh batas auto rejection atas (ARA) dan menyumbang 7,84 indeks poin. Selain itu, saham unggulan seperti BBRI, DSSA, TLKM, dan MDKA juga ikut menopang penguatan IHSG.

