EBuzz – Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI), dan Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) menggelar acara spesial memperingati Hari Kartini dengan memberikan edukasi keuangan kepada para pekerja migran Indonesia (PMI) perempuan.
Kegiatan bertema “Perempuan Berdaya dan Cerdas Finansial Menyongsong Masa Depan Sejahtera” ini diikuti oleh sekitar 1.000 PMI perempuan dan diselenggarakan di Gedung Dhanapala Kementerian Keuangan RI Jakarta, Senin (21/4/2025).
Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia Abdul Kadir Karding, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Destry Damayanti, dan Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan literasi keuangan bagi perempuan PMI agar mereka mahir dalam mengelola keuangan dan terhindar dari berbagai tawaran kejahatan atau penipuan keuangan.
Dalam sambutannya, Menteri Abdul Kadir Karding berpesan kepada para PMI untuk memanfaatkan kesempatan edukasi ini sebaik mungkin. Ia menekankan pentingnya memahami berbagai tips pengelolaan keuangan serta memilih transaksi dan investasi keuangan yang tepat, sehingga hasil kerja keras di luar negeri dapat bermanfaat maksimal bagi peningkatan kesejahteraan keluarga di tanah air.
“Kegiatan edukasi keuangan ini menjadi sangat strategis, sebagai upaya membekali para Pekerja Migran agar dapat mengelola penghasilan dengan bijak dan produktif,” ujar Karding, Senin (21/4/2025). (22/4)..
KP2MI, selain fokus pada peningkatan kualitas pelindungan dan kualitas tenaga kerja migran, juga memberikan perhatian besar pada peningkatan literasi keuangan mereka. Di mana, berdasarkan data KP2MI/BP2MI dalam lima tahun terakhir (2021-2025), sebanyak 66,3 persen atau 624.908 PMI yang bekerja di berbagai negara penempatan adalah perempuan.
“Tidak hanya berkaitan dengan kemampuan mengatur keuangan pribadi, tetapi juga menjadi benteng perlindungan dari berbagai risiko keuangan yang dapat merugikan,” tambahnya.
Sementara itu, Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti menegaskan, peran krusial PMI sebagai salah satu pilar penting dalam menggerakkan perekonomian Indonesia. Kontribusi mereka tidak hanya terasa melalui kerja langsung di luar negeri, tetapi juga melalui remitansi yang dikirimkan ke tanah air. Remitansi ini memiliki dampak signifikan terhadap peningkatan kesejahteraan keluarga di daerah asal serta memperkuat ketahanan eksternal dan stabilitas neraca pembayaran negara.
Destry juga mengingatkan para PMI untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap risiko penipuan digital, terutama di era kemudahan transaksi keuangan saat ini.
“Bank Indonesia juga terus menekankan pentingnya pelindungan konsumen di tengah kemajuan digitalisasi. Melalui Kampanye Konsumen Cerdas PeKA (Peduli, Kenali, dan Adukan), masyarakat dihimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai modus penipuan. Dalam semangat Kartini, Bank Indonesia turut memotivasi kaum perempuan untuk lebih berdaya secara finansial, mampu mengakses layanan keuangan yang inklusif dan aman, serta menjadi bagian dari ekosistem ekonomi yang berkelanjutan dan berkeadilan,” tegasnya.
Hal senada juga disampaikan oleh, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi menyampaikan bahwa, perempuan PMI tidak hanya memiliki peran penting bagi keluarga, tetapi juga memberikan kontribusi besar terhadap pendapatan negara. Oleh karena itu, penting bagi mereka untuk memiliki tingkat literasi keuangan yang tinggi.
“Keterampilan literasi keuangan menjadi modal penting yang perlu ibu-ibu PMI kuasai agar nantinya ketika sudah tidak aktif bekerja dan kembali ke tanah air, masih memiliki tabungan hasil pengelolaan keuangan selama di negara penempatan yang dapat dimanfaatkan untuk merintis usaha baru atau meneruskan usaha keluarga, sehingga lebih produktif dan sejahtera,” kata Friderica.
Friderica juga memberikan pesan khusus kepada para pekerja migran Indonesia untuk lebih berhati-hati terhadap berbagai modus penipuan yang semakin marak.
“Hati-hati banyak sekali skema-skema penipuan-penipuan yang harus diwaspadai, supaya bapak, ibu ini, mas, mbak ini bekerja dengan penuh keringat ya, dengan penuh air mata meninggalkan keluarga di rumah, jangan sampai nanti pulang-pulang zonk ya,” imbaunya.
Kegiatan edukasi ini juga dihadiri oleh sejumlah tokoh perempuan dari Komisi XI DPR RI, yaitu Puteri Anetta K., Annisa M.A. Mahesa, Julie Sutrisno Laiskodat, Anna Mu’awanah, Anis Byarwati, dan Andi Yuliani Paris.
Dalam acara tersebut, para peserta PMI mendapatkan berbagai materi edukasi, termasuk pengenalan produk tabungan emas dari Pegadaian, layanan remitansi dan QRIS dari perbankan, perencanaan keuangan, serta sesi berbagi pengalaman dari figur PMI inspiratif.