EBuzz – BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia, MIND ID, terus mendorong upaya hilirisasi sebagai solusi untuk mengurangi ketergantungan terhadap impor bahan baku industri. Berbagai produk hasil hilirisasi yang dikembangkan, seperti asam sulfat dan caustic soda, memiliki peran strategis dalam berbagai sektor industri.
Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha MIND ID, Dilo Seno Widagdo, mengungkapkan bahwa saat ini, sebagian besar bahan pendukung untuk smelter dan refinery masih diimpor.
“Sebenarnya untuk mendukung refinery ataupun smelter ini juga butuh bahan-bahan pendukung yang sebagian besar sekarang ini masih impor, dan proyek strategis hilirisasi Grup MIND ID menjadi solusi untuk juga dapat menghasilkan produk-produk bahan baku industri,” kata Dilo. (7/3).
Salah satu langkah nyata adalah melalui PT Freeport Indonesia (PTFI), yang telah memulai produksi asam sulfat (Hâ‚‚SOâ‚„) di Pabrik Asam Sulfat yang berlokasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik. Pabrik ini memiliki kapasitas produksi 1,5 juta ton asam sulfat per tahun, yang dihasilkan dari pembakaran pasir tembaga serta limbah industri seperti terak dan gipsum.
Produk ini berperan penting dalam mendukung hilirisasi smelter dengan teknologi High Pressure Acid Leaching (HPAL) serta menjadi bahan baku utama bagi industri pupuk, aki, pulp, dan kertas.
Selain itu, MIND ID bersama PT Freeport Indonesia juga tengah mengkaji produksi caustic soda, yang nantinya dapat digunakan dalam industri aluminium. Caustic soda merupakan bahan kimia esensial yang banyak digunakan dalam proses pemurnian bahan baku hingga produksi berbagai produk manufaktur.
“Jadi gak cuma satu, kita ingin melengkapi semua. Untuk kegiatan hilirisasi, produk-produk bahan baku industri yang masih bergantung pada impor kita coba untuk kurangi,” pungkas Dilo.