EBuzz – PT Bank Jago Tbk mencatatkan kinerja positif dan sehat sepanjang tahun 2024. Hal tersebut didorong dari adanya inovasi dan kolaborasi yang kuat dengan ekosistem digital sehingga mendorong pertumbuhan jumlah nasabah, dana pihak ketiga (DPK), dan penyaluran kredit.
Direktur Utama Bank Jago, Arief Harris Tandjung mengatakan,pada akhir 2024, jumlah nasabah Bank Jago mencapai 15,3 juta, termasuk 12,1 juta nasabah funding pengguna Aplikasi Jago. Jumlah pengguna Aplikasi Jago bertambah 4 juta atau tumbuh hampir 50% dibandingkan akhir 2023 yang sebanyak 8,1 juta nasabah. Bank Jago terus meningkatkan kerja sama dengan mitra ekosistem, seperti GoTo dan Bibit, untuk akuisisi nasabah baru.
Peningkatan pengguna Aplikasi Jago berdampak positif pada jumlah DPK, yang mencapai Rp 18,8 triliun atau tumbuh 56% dibandingkan Rp 12,1 triliun pada 2023. Penyumbang terbesar DPK adalah giro dan tabungan (CASA) sebesar Rp10 triliun (53%), sedangkan sisanya merupakan deposito sebesar Rp8,8 triliun.
“Dinamika ekonomi dan politik, baik di dalam negeri maupun global, menjadikan tahun 2024 penuh tantangan. Namun Bank Jago berhasil melewati 2024 dengan pencapaian yang positif dengan mencatatkan pertumbuhan bisnis yang kuat,” kata Arief dalam keterangan tertulisnya. (21/3).
Ia pun menegaskan, jika dilihat dari sisi penyaluran kredit Bank Jago berhasil mencatatkan pertumbuhan signifikan dengan jumlah kredit mencapai Rp 17,7 triliun, meningkat 36% dibandingkan 2023 yang sebesar Rp 13 triliun. Melalui kolaborasi dengan mitra, Bank Jago menyalurkan kredit berkualitas, tercermin dari rasio kredit bermasalah (NPL) 0,2%.
“Pertumbuhan kredit berkualitas ini menumbuhkan aset Bank Jago menjadi Rp 28,5 triliun, meningkat 34% dibandingkan tahun sebelumnya. Rasio kecukupan modal (CAR) mencapai 44,4%, menunjukkan kuatnya permodalan untuk mendukung ekspansi bisnis,” tegasnya.
Sementara itu, upaya berkelanjutan dalam menjaga pertumbuhan bisnis berkontribusi pada peningkatan profitabilitas. Pada 2024, Bank Jago mencatatkan laba bersih setelah pajak (NPAT) sebesar Rp129 miliar, tumbuh 78% dibandingkan laba 2023 yang sebesar Rp72 miliar.
“Pencapaian ini menunjukkan bahwa pertumbuhan Bank Jago selaras dengan fokus bisnis bank berbasis teknologi yang mengedepankan inovasi dan kolaborasi serta menjaga fundamental dan manajemen risiko yang baik. Ini menjadi modal kuat Bank Jago untuk leap forward ke fase pertumbuhan berikutnya,” tutup Arief.