EBuzz – PT TBS Energi Utama Tbk resmi meluncurkan identitas barunya sebagai bagian dari langkah strategis transformasi menuju perusahaan berbasis bisnis hijau dan berkelanjutan. Momentum ini dikemas dalam acara bertajuk “TBS Re/define” di Jakarta, yang menjadi simbol perjalanan baru TBS.
Melalui tiga pilar utama, waste management, renewable energy, dan electric mobility TBS menegaskan visinya untuk menghadirkan pertumbuhan ekonomi yang selaras dengan nilai sosial serta lingkungan.

Presiden Direktur & CEO TBS, Dicky Yordan, menegaskan bahwa transformasi ini merupakan wujud nyata dari komitmen jangka panjang perusahaan. Menurut Dicky, transformasi ini bukan sekadar pergantian identitas, melainkan representasi dari perjalanan panjang TBS menjadi perusahaan yang fokus pada bisnis berkelanjutan.
“Kini kami memasuki babak baru, memperkuat sinergi lintas unit bisnis, dan menghadirkan solusi hijau yang memberi nilai ekonomi sekaligus manfaat sosial bagi masyarakat,” ujarnya. (12/11).
Dicky menjelaskan, identitas visual TBS kini hadir dengan desain logo baru yang mencerminkan semangat transformasi rendah karbon. Logo ini terinspirasi dari tenun ikat Nusantara simbol keterhubungan dan harmoni antar elemen serta membentuk angka “8” yang bermakna keseimbangan, kesinambungan, dan kemakmuran.
“Desain ini menghubungkan warisan TBS dengan arah masa depannya sebagai perusahaan energi berkelanjutan,” jelas Dicky.
Menuju Masa Depan Rendah Karbon

Lebih lanjut Dicky menambahkan, transformasi identitas ini menjadi simbol kesiapan TBS menghadapi masa depan energi bersih.
“Dengan sinergi bisnis hijau di tiga sektor utama, TBS menempatkan diri sebagai salah satu pionir transisi energi di Indonesia, berkomitmen menghadirkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif, berdaya saing, dan rendah emisi,” pungkasnya.
Dalam tiga tahun terakhir, TBS memperkuat posisinya di sektor pengelolaan limbah melalui akuisisi Asia Medical Enviro Services (AMES) dan ARAH Environmental Indonesia (ARAH). Kedua entitas ini memperkokoh ekosistem pengelolaan limbah medis, industri, dan domestik di Indonesia.
Langkah strategis ini diperluas secara regional melalui akuisisi Sembcorp Environment Pte. Ltd. di Singapura yang kini berevolusi menjadi CORA Environment yang menandai ekspansi TBS ke level Asia Tenggara.
Sementara di bidang energi terbarukan, TBS telah mengoperasikan Pembangkit Mikrohidro 2×3 MW di Lampung sejak awal 2025. Selain itu, proyek Tembesi Floating Solar Power Plant 46 MWp di Batam yang digarap bersama PLN Nusantara Power kini memasuki tahap konstruksi dan dijadwalkan beroperasi pertengahan 2026.

