EBuzz – PT BRI Danareksa Sekuritas (BRIDS) resmi meluncurkan dua fitur inovatif di platform perdagangan daring BRIGHTS, yakni Rekomendasi Saham dan Smartinvest Reksa Dana, sebagai bagian dari strategi perusahaan dalam memperkuat layanan digital di segmen ritel.
Peluncuran fitur yang digelar di Main Hall Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, pada Kamis (3/7/2025), menjadi langkah strategis BRIDS untuk mempercepat akuisisi nasabah baru sekaligus meningkatkan transaksi harian dan total Asset Under Management (AUM) reksa dana.
Direktur Utama BRIDS, Laksono Widodo, menjelaskan bahwa dua fitur ini ditargetkan mampu mendorong pertumbuhan jumlah investor ritel yang saat ini mengalami peningkatan signifikan.
“Kami menargetkan fitur Rekomendasi Saham dan Smartinvest Reksa Dana dapat meningkatkan akuisisi nasabah baru hingga 30%, dari 315 ribu menjadi 415 ribu nasabah. Selain itu, kami juga menargetkan lonjakan transaksi harian sekitar 70%, dari Rp175 miliar menjadi Rp300 miliar per hari pada akhir 2025,” ujar Laksono dalam keterangan resminya. (4/7).
Fitur Baru BRIDS Hadir untuk Menjawab Kebutuhan Investor Ritel
Lebih lanjut Laksono menambahkan, fitur ini hadir untuk menjawab kebutuhan investor ritel akan pengalaman investasi yang lebih cerdas dan efisien, seiring tren digitalisasi pasar modal yang terus berkembang.
“Tak hanya itu, fitur baru ini juga diharapkan dapat memberikan kontribusi besar terhadap pertumbuhan AUM reksa dana BRIDS, dengan target melonjak hingga 150% dari sebelumnya Rp400 miliar pada tahun 2024 menjadi Rp1 triliun pada akhir tahun ini,” lanjutnya.
Fitur Rekomendasi Saham memberikan insight harian yang disesuaikan dengan profil risiko investor, sedangkan Smartinvest Reksa Dana menawarkan kemudahan memilih produk reksa dana yang sesuai tujuan keuangan, dilengkapi fitur pembelian otomatis dan pengelolaan portofolio terintegrasi.
“Langkah ini menunjukkan keseriusan BRIDS dalam membangun platform digital yang komprehensif dan inklusif bagi investor ritel, sekaligus memperkuat posisinya sebagai salah satu pemain utama dalam transformasi digital industri pasar modal Indonesia,” tegasnya.
Sementara, berdasarkan data dari PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per Mei 2025, jumlah investor saham telah mencapai 7 juta, sementara investor reksa dana menembus 15,6 juta. Keduanya mencatat pertumbuhan masing-masing sebesar 22% dan 25% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Reksa dana menjadi instrumen investasi paling populer dengan total SID (Single Investor Identification) mencapai 16,5 juta.