EBuzz-Selama sembilan bulan pertama tahun ini, PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp5,22 triliun. Jumlah tersebut turun 15,80% dibandingkan dengan capaian di periode yang sama 2023 senilai Rp6,20 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan HMSP untuk periode berakhir 30 September 2024 yang dikutip di laman resmi IDX, Selasa (29/10), perusahaan rokok ini berhasil menghimpun penjualan bersih sebesar Rp88,46 triliun atau meningkat 1,34% dibandingkan dengan per Kuartal III 2023 yang sebesar Rp87,29 triliun.
Namun demikian, selama Januari – September 2024, HMSP terpantau mencatat kenaikan beban pokok penjualan hingga 2,53% YoY menjadi Rp74,70 triliun. Sehingga perseroan bisa membukukan laba kotor per Kuartal III 2024 sebesar Rp13,75 triliun atau turun 4,77% YoY.
Sementara itu, laba sebelum pajak penghasilan yang dicatatkan HMSP untuk periode Januari-September 2024 tercatat Rp6,67 triliun atau mengalami penyusutan sebanyak 15,03% dibandingkan dengan laba sebelum pajak penghasilan per Kuartal III 2024 yang sebesar Rp7,85 triliun.
Dengan adanya beban pajak penghasilan di Kuartal III 2024 yang mencapai Rp1,44 triliun, maka laba periode berjalan yang dicatatkan HMSP juga sebesar Rp5,22 triliun atau merosot 15,80% YoY.
Per 30 September 2024, total ekuitas anak perusahaan dari PT Phillip Morris Indonesia, bagian dari Phillip Morris International Inc, ini tercatat Rp27,03 triliun atau mengecil 9,47% YtD. Sementara itu, total liabilitas hingga akhir Kuartal III 2024 sebesar Rp26,21 triliun atau membesar 3,02% dibandingkan per 31 Desember 2023 yang senilai Rp25,44 triliun.
Akibat adanya penurunan ekuitas maupun kenaikan liabilitas tersebut, maka total aset HMSP menjadi Rp53,24 triliun atau berkurang 3,74% (y-t-d), dengan jumlah kas dan setara kas Rp6,02 triliun atau meroket 123,79% dibandingkan dengan jumlah kas per akhir Desember 2023 yang senilai Rp2,69 triliun.