EBuzz – PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) tidak hanya mencatatkan pertumbuhan laba bersih dan pendapatan yang signifikan di triwulan pertama tahun 2025, namun juga menunjukkan fundamental keuangan yang kokoh.
Sementara itu, IPCC mampu membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar Rp.51,17 Miliar pada Q1 2025 atau tumbuh 33,3% secara year on year (yoy) Maret 2025 di tengah menurunnya angka penjualan wholesales sebesar 5,1% berdasarkan data Gaikindo dengan total sebanyak 70.892 unit. Hal ini sejalan dengan roadmap Perseroan di tahun 2025 yaitu melakukan integrasi layanan melalui konektivitas serta tak lepas dari upaya Perseroan dalam menjalankan bisnis yang berkelanjutan.
Direktur Utama IPCC, Sugeng Mulyadi, menyatakan bahwa, peningkatan laba perusahaan juga didorong oleh efisiensi dalam penggunaan anggaran dan fokus pada pendapatan langsung tanpa mengorbankan aspek kesehatan dan keselamatan operasional.
“Hal ini membuktikan bahwa pengelolaan perusahaan yang efisien di seluruh lini, didukung oleh peningkatan digitalisasi dan transformasi, memberikan manfaat yang maksimal,” ucap Sugeng dalam keterangan tertulisnya, Senin (28/4/2025). (29/4).
Lebih lanjut Sugeng menambahkan, peningkatan nilai ekspor Indonesia secara keseluruhan sebesar 6,93% dan impor sebesar 5,34% pada periode Q1 2025, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), turut menjadi indikator positif bagi peningkatan kinerja keuangan Perseroan.
“Perseroan akan terus fokus pada pengembangan strategi bisnis yang berkelanjutan serta berupaya memperluas pengelolaan terminal kendaraan di wilayah Indonesia bagian tengah dan timur, termasuk Terminal Surabaya dan Lembar (Lombok),” lanjutnya.

Dengan semakin banyaknya merek kendaraan listrik yang masuk ke Indonesia dan pembangunan basis industri serta ekosistem EV, IPCC berharap dapat menyumbangkan lebih dari 70.000 unit kargo kendaraan listrik pada sisa sembilan bulan tahun ini.
“Hal ini tentunya menjadi angin segar bagi para investor dimana terdapat kepastian proyeksi kinerja IPCC ke depan,” tutur Sugeng.
Berdasarkan laporan kinerja keuangan perseroan di Q1-2025, aset IPCC tercatat meningkat menjadi Rp 1,89 triliun. Angka ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 3,11% dibandingkan posisi aset pada akhir tahun 2024 yang sebesar Rp 1,84 triliun. Peningkatan aset ini didukung oleh kenaikan aset lancar perusahaan sebesar 7,56%, dari Rp 905,74 miliar pada akhir Desember 2024 menjadi Rp 974,29 miliar pada akhir Maret 2025, sejalan dengan pertumbuhan pendapatan perusahaan.
Dari sisi Earning Per Share (EPS), IPCC juga mencatatkan peningkatan dari Rp 21,11 pada triwulan pertama tahun sebelumnya menjadi Rp 28,14 pada periode yang sama tahun ini. Rasio profitabilitas perusahaan juga menunjukkan kinerja yang baik, dengan Net Profit Margin (NPM) melambung menjadi 25,2% pada triwulan pertama tahun ini, naik signifikan dari 21,9% pada periode yang sama tahun lalu. EBITDA Margin IPCC juga mengalami kenaikan menjadi 43,4%.