EBuzz – Emiten industri logam, PT Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL), mencatatkan penurunan penjualan sepanjang semester I/2025. Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2025, penjualan perseroan tercatat sebesar US$63,04 juta, atau menurun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai US$72,04 juta.
Meski demikian, beban pokok penjualan juga mengalami penurunan signifikan menjadi USD60,18 juta, dari sebelumnya US$70,81 juta. Efisiensi ini mendorong peningkatan laba bruto menjadi US$2,85 juta, naik dibandingkan laba bruto US$1,22 juta pada semester I-2024.
Manajemen NIKL menyampaikan, kinerja semester pertama 2025 menunjukkan bahwa meskipun NIKL menghadapi tekanan pada sisi penjualan, perseroan berhasil menekan beban dan rugi bersih secara signifikan.
“Ke depan, efisiensi operasional dan penguatan struktur keuangan menjadi fokus utama perusahaan dalam menjaga daya saing di tengah tantangan industri logam yang dinamis,” tutur Manajemen dalam keterangan tertulisnya, Selasa (29/7/2025).
Kinerja keuangan NIKL juga menunjukkan perbaikan dari sisi rugi bersih. Rugi sebelum pajak tercatat menyusut menjadi US$889,47 ribu, dibandingkan US$3,33 juta pada periode yang sama tahun lalu. Sementara itu, rugi bersih tahun berjalan juga mengecil menjadi US$774,82 ribu, dari sebelumnya US$3,84 juta.
Sedangkan dari sisi neraca, total liabilitas perseroan tercatat sebesar US$49,36 juta hingga akhir Juni 2025, turun signifikan dibanding posisi 31 Desember 2024 yang sebesar US$79,41 juta. Penurunan liabilitas ini memberikan sinyal positif terhadap upaya perseroan dalam memperbaiki struktur keuangan.
Namun, jumlah aset juga mengalami penurunan dari US$135,26 juta per 31 Desember 2024 menjadi US$104,53 juta per 30 Juni 2025. Hal ini mencerminkan adanya penyesuaian aset yang sejalan dengan strategi efisiensi dan perampingan operasional.