Kinerja Anjlok, Laba Bank Ina Amblas 64 Persen di Semester I-2025

EBuzz – PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA), emiten perbankan yang berada di bawah naungan Salim Group, melaporkan penurunan kinerja keuangan pada paruh pertama tahun ini.

Berdasarkan laporan keuangan PT Bank Ina Perdana Tbk hingga 30 Juni 2025, perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp24,69 miliar, anjlok 64,15 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp68,88 miliar.

Seiring penurunan laba tersebut, laba per saham dasar dan dilusian Bank Ina ikut melorot ke level Rp4,03 dari sebelumnya Rp11,23 pada akhir Juni 2024.

Sementara itu, Bank Ina mencatatkan keuntungan atas penjualan efek-efek yang diklasifikasikan sebagai nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain dan melalui laba rugi sebesar Rp8,47 miliar, meningkat dari Rp5,09 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Namun, pendapatan jasa cash pick up tercatat turun menjadi Rp2,12 miliar dari sebelumnya Rp3,37 miliar.

Keuntungan yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar efek-efek melalui laba rugi melonjak signifikan menjadi Rp4,98 miliar, dari sebelumnya mencatat kerugian sebesar Rp709 juta. Selain itu, pendapatan administrasi naik menjadi Rp4,05 miliar dari Rp2,96 miliar, dan pendapatan provisi serta komisi selain dari pemberian kredit turut meningkat tajam menjadi Rp6,59 miliar dari Rp2,79 miliar.

Penerimaan kembali kredit yang telah dihapusbuku juga menunjukkan peningkatan signifikan, mencapai Rp6,75 miliar dibanding hanya Rp156 juta pada semester I-2024. Secara keseluruhan, total pendapatan operasional lainnya tumbuh menjadi Rp36,51 miliar dari sebelumnya Rp16,19 miliar.

Namun, total beban operasional lainnya turut membengkak menjadi Rp309,15 miliar, naik dari Rp280,38 miliar. Laba sebelum beban pajak pun ikut tergerus menjadi Rp31,89 miliar dari Rp87,92 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Di sisi neraca, ekuitas Bank Ina tercatat naik tipis menjadi Rp3,65 triliun dari Rp3,61 triliun pada akhir 2024. Total ekuitas perseroan juga mengalami peningkatan menjadi Rp22,32 triliun dari Rp20,82 triliun. Sementara itu, total aset yang dimiliki mencapai Rp25,97 triliun, tumbuh dari Rp24,43 triliun di akhir tahun lalu.

Terbaru

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini