Kerek Penjualan Forklift Listrik, Sarana Mitra Luas (SMIL) Alokasikan Rp 200 Miliar untuk Capex 2025

EBuzz-Kebutuhan forklift dalam industri sangat bergantung pada jenis industri, skala operasional, dan jenis material yang harus dipindahkan. Beberapa faktor utama yang menentukan kebutuhan forklift adalah jenis Industri dan Aplikasinya.

Di era modern, inovasi di bidang teknologi mendorong kebutuhan forklift juga menjangkau energi terbarukan dan ramah lingkungan. Saat ini forklift listrik juga sudah mulai banyak diminati oleh para pelaku industri karena keunggulannya. Forklift listrik semakin populer dalam berbagai industri karena efisiensi dan ramah lingkungannya.

Forklift listrik  tidak menghasilkan emisi gas buang, cocok untuk dalam ruangan. Secara biaya operasional, bisa lebih murah dalam perawatan dibandingkan forklift diesel atau gas, Forklift listrik juga secara operasi lebih tenang, suara mesin lebih halus, mengurangi polusi suara di tempat kerja dan lebih mudah dikendalikan karena desain ergonomis dan sistem kontrol elektronik yang presisi.

PT Sarana Mitra Luas Tbk (SMIL), perusahaan penyewaan forklift, telah menyiapkan anggaran modal belanja (capital expenditure/capex) sebesar Rp 200 miliar untuk tahun 2025. Anggaran tersebut tidak jauh berbeda dari tahun-tahun sebelumnya dan akan digunakan terutama untuk pemeliharaan forklift serta ekspansi bisnis.

Direktur Utama SMIL, Hadi Suhermin, menyatakan bahwa mayoritas anggaran capex digunakan untuk pemeliharaan armada forklift yang saat ini menjadi aset utama perusahaan. “Anggaran capex masih sama, rata-rata Rp 200 miliar. Mayoritas anggaran dipakai untuk pemeliharaan forklift,” ujarnya dalam keterangan kepada Media, …….. Februari 2025.

Selain pemeliharaan, SMIL juga akan menggunakan dana capex untuk ekspansi bisnis, termasuk penambahan 1.000 unit armada electric forklift, baterai lithium, serta refinancing leasing electric forklift. Langkah ini dilakukan untuk memenuhi permintaan yang terus berkembang, terutama dari industri yang semakin menerapkan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).

Diversifikasi Bisnis melalui Forklift Heli

Sebagai bagian dari strategi diversifikasi bisnis, SMIL semakin serius dalam pemasaran forklift merek Heli asal Tiongkok. Sejak 2023, SMIL telah menjalin kerja sama dengan produsen forklift tersebut dan pada tahun 2024 resmi menjadi Agen Pemegang Merek (APM) serta distributor tunggal Heli di Indonesia.

Pada 2024, SMIL mencatatkan penjualan sebanyak 500 unit forklift Heli dan menargetkan pertumbuhan 20% pada 2025 dengan target penjualan mencapai 600 unit. “Penjualan forklift Heli di tahun 2024 sebanyak 500 unit. Tahun ini, kami menargetkan penjualan Heli sebanyak 600 unit,” jelas Hadi Suhermin saat ditemui di pool dan workshop SMIL di Cikarang, Bekasi.

Hadi menambahkan bahwa langkah menjadi APM Heli ini sejalan dengan upaya diversifikasi bisnis SMIL. Meski bisnis utama perusahaan masih berfokus pada penyewaan forklift, kehadiran forklift listrik Heli telah mendapat respons positif dari pasar, terutama perusahaan besar seperti Sinar Mas Group yang semakin mengutamakan solusi ramah lingkungan.

Saat ini, SMIL merupakan Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) untuk pendistribusian dan penjualan forklift listrik asal China dengan merek HELI.  HELI adalah brand forklift terbesar di China dan SMIL sudah menjadi ATPM HELI di Indonesia sejak 2024. 

HELI sendiri merupakan produk unggulan dari sebuah korporasi besar Di China bernama Anhui. Produk unggulan dari Heli Forklift adalah seri forklift merek “HELI”. Lebih dari 1.700 model dan 512 kategori produk yang diproduksi secara daring memiliki hak kekayaan intelektual independen, serta kinerja keseluruhan produk berada pada tingkat yang maju di China dan internasional.

Terbaru

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini