Investigasi Kasus Pembobolan RDN, OJK Bakal Panggil 2 Bank dan 3 Sekuritas

EBuzz – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tengah melakukan investigasi terkait dugaan pembobolan Rekening Dana Nasabah (RDN) yang melibatkan dua bank dan tiga perusahaan sekuritas.

Langkah ini dilakukan menyusul laporan yang diterima otoritas terkait indikasi transaksi mencurigakan dalam sistem perbankan dan pasar modal.

Deputi Komisioner Pengawas Emiten, Transaksi Efek, dan Pemeriksaan Khusus OJK, I. B. Aditya Jayaantara, mengonfirmasi bahwa investigasi tengah berlangsung. Ia mengatakan, penyelidikan ini dilakukan secara terintegrasi bersama pengawasan perbankan dan kripto di OJK.

“Kami koordinasi ke pengawas perbankan, juga ke pengawasan kripto, karena bisa saja ada kaitannya ke sana,” ujar Aditya saat ditemui usai membuka Camaro Futsal Competition 2025 di Cilandak Sport Center, Jakarta, Sabtu (13/9/2025). (14/9).

Meski begitu, Aditya enggan menyebutkan identitas bank dan perusahaan sekuritas yang terlibat dalam kasus ini. Ia hanya menyarankan untuk menanyakan langsung kepada Bursa Efek Indonesia (BEI). Meski begitu, Aditya meminta agar masyarakat dan pelaku pasar diimbau untuk tetap sembari menunggu perkembangan resmi dari OJK terkait dugaan pembobolan RDN.

“OJK belum memberikan keterangan lebih lanjut terkait hasil awal investigasi maupun kemungkinan sanksi terhadap pihak-pihak yang terlibat,” tegasnya.

BCA dan PEGE Buka Suara

Menanggapi isu ini, PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) menegaskan bahwa sistem perbankan mereka tetap aman. Corporate Secretary BCA, I Ketut Alam Wangsawijaya, menyatakan bahwa pihaknya saat ini sedang melakukan investigasi internal bersama perusahaan sekuritas terkait.

“BCA telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan, termasuk berkoordinasi dengan pihak sekuritas dan institusi penerima dana. Kami berkomitmen mendukung investigasi dari seluruh pihak terkait,” ujarnya dalam keterbukaan informasi kepada BEI, Jumat (12/9/2025).

Sementara itu, PT Panca Global Kapital Tbk. (PEGE), induk usaha Panca Global Sekuritas, turut memberikan klarifikasi. PEGE mengungkapkan bahwa pada 9 September 2025 terjadi penarikan dana berulang dalam waktu singkat dari RDN nasabah melalui layanan BCA Klik Bisnis. Dana tersebut diketahui dialihkan ke rekening yang tidak termasuk dalam daftar whitelist nasabah.

Pihak manajemen menegaskan bahwa jumlah kerugian yang beredar di publik tidak akurat, dan dana nasabah yang terdampak telah dikembalikan.

“Dana nasabah yang terdampak telah kami kembalikan pada 10 September 2025. Saat ini, kami masih melakukan verifikasi jumlah pasti kerugian dan berkoordinasi dengan bank penyedia RDN serta SRO,” tulis manajemen PEGE dalam pernyataan resminya.

Sebagai langkah pengamanan, Panca Global Sekuritas memutuskan untuk menonaktifkan sistem yang diduga menjadi celah gangguan. Penonaktifan ini berdampak pada terbatasnya akses ke platform perdagangan online mereka.

Di kalangan pelaku pasar, santer beredar kabar bahwa dugaan pembobolan RDN terjadi di Panca Global Sekuritas dan Trimegah Sekuritas melalui Bank Central Asia (BBCA), serta di RHB Sekuritas melalui Bank Permata (BNLI). Total nilai kerugian diperkirakan mencapai Rp70 miliar.

Terbaru

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini