EBuzz – Industri makanan dan minuman (mamin) diproyeksi menjadi salah satu sektor dengan performa paling kinclong pada 2026. Optimisme ini datang dari PT Sari Kreasi Boga Tbk (RAFI) atau SKB Food yang membaca peluang besar dari meningkatnya kebutuhan pangan nasional, dan ketahanan pangan.
Direktur Utama SKB Food, Eko Pujianto, menilai Indonesia berada di titik krusial untuk melaju lebih agresif di industri pangan. Menurutnya, keunggulan komoditas lokal dan permintaan yang terus tumbuh, baik di pasar domestik maupun global, menjadi mesin utama penggerak sektor ini.
“Kesadaran masyarakat terhadap gizi dan kualitas pangan naik signifikan. Ini membuka ruang pertumbuhan yang jauh lebih besar untuk industri mamin,” ujar Eko. (3/12).
Ia menegaskan bahwa program pemerintah untuk memperkuat ketahanan atau swasembada pangan ikut menjadi katalis penting.
“Program pemerintah dalam mewujudkan ketahanan atau swasembada pangan menjadi momentum penting bagi industri. SKB Food ingin dan siap mengambil peran terdepan dalam mendukung upaya tersebut sesuai kapasitas perseroan,” lanjutnya.
Optimalkan Distribusi, Mantapkan Produk Unggulan
Eko menyebut SKB Food kini masuk fase transformasi. Jika sebelumnya fokus perseroan banyak berkutat pada perdagangan produk pangan, kini strategi diluaskan. Langkah ini disebut sebagai upaya meningkatkan nilai tambah perseroan serta memberikan impact ekonomi yang lebih luas.
“Perseroan kini memperluas strategi dengan memberdayakan buah lokal dan mulai memasuki sektor peternakan,” ujarnya.
SKB Food menyebut akan menggenjot pengembangan berbagai produk pangan unggulan yang dimiliki perusahaan. Strateginya: mengoptimalkan jaringan distribusi dan pemasaran yang sudah terbentuk, sekaligus memperluas penetrasi pasar.
Perusahaan melihat prospek industri mamin pada 2026 sangat positif, diyakini akan mengerek penjualan sekaligus memperkuat fundamental bisnis RAFI.
