Dari Profit ke People dan Planet: Strategi Hijau SKB Food untuk Tumbuh Berkelanjutan

EBuzz-PT Sari Kreasi Boga Tbk (RAFI) atau SKB Food tengah menapaki babak baru dalam perjalanan bisnisnya. Tak lagi hanya mengejar profit, perusahaan yang bergerak di sektor makanan, minuman, dan waralaba ini kini memantapkan arah menuju bisnis yang lebih berkelanjutan — berlandaskan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).

Di bawah kepemimpinan Eko Pujianto, selaku Chief Executive Officer, SKB Food menjadikan keberlanjutan sebagai bagian dari DNA perusahaan. Setiap langkah bisnis, mulai dari rantai pasok bahan baku hingga ekspansi waralaba, kini disusun agar sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).

“Kami tidak hanya bicara soal keuntungan, tapi juga bagaimana perusahaan bisa tumbuh bersama masyarakat dan tetap menjaga lingkungan,” ujar Eko dalam keterangannya, Dikutip, Rabu (5/11/2025).

Eko menjelaskan, prinsip keberlanjutan dijalankan lewat kolaborasi dengan masyarakat. Warga dapat menjadi mitra strategis SKB Food, baik sebagai penjual maupun distributor. Langkah ini diharapkan menciptakan siklus bisnis yang saling menguatkan — antara perusahaan dan komunitas.

“Dengan membuka ruang kemitraan, kami ingin pertumbuhan bisnis juga ikut menggerakkan ekonomi masyarakat sekitar,” kata Eko.

Kinerja Keberlanjutan

Komitmen keberlanjutan SKB Food tak hanya tercermin dari visi, tapi juga kinerja. Sepanjang 2024, Perseroan berhasil mencatat pendapatan sebesar Rp582,84 miliar, tumbuh 43,04% dibandingkan tahun sebelumnya. Kontributor terbesar berasal dari penjualan bahan baku senilai Rp541,21 miliar, diikuti segmen makanan-minuman dan waralaba.

Dari sisi lingkungan, SKB Food menerapkan berbagai inovasi hijau. Salah satunya dengan mengubah kontainer bekas menjadi outlet kebab, sebuah langkah kecil namun bermakna untuk mengurangi limbah dan penggunaan material baru.

Selain itu, SKB Food menerapkan prinsip 3R — Repair, Recycle, Reuse — untuk meminimalkan limbah produksi.

Sisa bahan baku seperti ikan dan daging yang tidak layak jual diolah menjadi pakan hewan, sementara kulit padi dan gabah diubah menjadi pakan ternak dan sekamnya menjadi briket. Semua dilakukan demi mewujudkan target zero waste management.

Bisnis Berkelanjutan dari Hulu ke Hilir

Ke depan, SKB Food akan terus memperkuat fondasi keberlanjutan dari sisi ekonomi, sosial, dan lingkungan. Perusahaan menyiapkan langkah strategis untuk memperbaiki rantai produksi dari hulu ke hilir sambil menjaga kelestarian lingkungan.

“Orientasi kami jelas — memperluas jaringan distribusi dan memperkuat segmen food supply serta waralaba dengan tetap berpegang pada prinsip keberlanjutan,” ujar Eko menutup pernyataannya.

Terbaru

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini