EBuzz – Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI) menilai penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang diikuti dengan penurunan valuasi pasar menunjukkan adanya sentimen lain yang mempengaruhi pasar modal Indonesia.
Hal ini terlihat dari Indeks CSA yang mengukur optimisme pasar di mana menunjukkan angka 47 pada bulan Maret, di bawah angka 50 yang menandakan optimisme. Ini pertama kalinya angkanya itu di bawah 50. Sehingga, pasar sendiri cukup optimis terhadap bagaimana pergerakan IHSG ke depannya, terutama di bulan Maret ini.
Namun, dalam jangka pendek, pelaku pasar terlihat pesimis terhadap pergerakan IHSG. Hal ini dipengaruhi oleh situasi nilai tukar dan kondisi ekonomi yang dirasakan oleh pelaku pasar.
Menurut Ketua Umum AAEI David Sutyanto, penurunan IHSG yang disertai dengan penurunan valuasi mengindikasikan bahwa pasar sedang mengalami tekanan yang lebih dalam.
“Biasanya kalau pasar turun, kemudian valuasinya itu stay, berarti memang pasar itu layak menurun. Kalau pasar turun, valuasinya juga turun, itu biasanya berarti ada sentimen lain,” jelasnya dalam keterangan tertulis. (19/3).
Sementara itu, terkait isu mundurnya Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, David menekankan bahwa pasar membutuhkan kepastian. Dirinya juga menyoroti pentingnya keyakinan pasar terhadap langkah-langkah pemerintah dalam menghadapi tekanan ekonomi global dan domestik.
“Bukan masalah Ibu SMI mundur atau Ibu SMI tetap di posisinya ya, tapi market membutuhkan kepastian,” ujarnya.
“Jadi pasar itu kan harus diyakinkan ya. Ini kan masalah kepercayaan. Jadi kita bisa memberikan keyakinan ke market ya,” kata David.
Adapun, tekanan ekonomi global seperti kebijakan ekonomi Amerika Serikat, serta isu perlambatan ekonomi domestik, menjadi perhatian utama pelaku pasar.
“Nah ini yang harus menjadi concern juga gitu. Jadi bagaimana mitigasi risiko dari government, langkah-langkahnya seperti apa, itu yang mungkin bisa untuk di-tell ke market gitu,” tambahnya.
David pun masih yakin jika Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan berada di kisaran 7.400 pada akhir tahun.
“Kalau mungkin di CSI Indeks 7.100-an hingga 12 bulan ke depan, saya mungkin bilang aja sampai akhir tahun mungkin di kisaran 7.400-an lah. Kita masih optimis ke sana,” pungkasnya.