EBuzz – Bursa Karbon Indonesia (IDXCarbon), sebagai penyelenggara resmi pasar karbon di Indonesia yang berlisensi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), meraih penghargaan bergengsi Best Official Carbon Exchange in an Emerging Economy dalam ajang Carbon Positive Awards 2025.
Penghargaan ini diberikan oleh Green Cross United Kingdom pada 5 Juni 2025 sebagai bentuk pengakuan atas kontribusi nyata IDXCarbon dalam mendukung agenda dekarbonisasi nasional.
Direktur Utama BEI Iman Rachman menyampaikan bahwa, penghargaan ini menjadi bukti nyata bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan ekosistem pasar karbon yang transparan, efisien, dan teregulasi.
Selain itu, IDXCarbon menjadi satu-satunya institusi asal Indonesia yang menerima penghargaan dalam ajang internasional tersebut. Carbon Positive Awards 2025 sendiri menjaring 100 organisasi terpilih dari 1.428 nominasi global yang berasal dari sektor compliance carbon market maupun voluntary carbon market.
“Sebuah kehormatan BEI melalui IDX Carbon untuk menerima penghargaan ini. Di tengah tantangan dinamika dekarbonisasi dan perdagangan karbon global maupun nasional, IDXCarbon selalu berkomitmen untuk menjalankan perdagangan karbon dengan menyediakan pasar sekunder yang andal namun fleksibel memenuhi kebutuhan pelaku pasar, juga mengedepankan pasar yang transparan, wajar, teratur, dan efisien,” ujar Iman dalam keterangan tertulisnya, Selasa (15/7/2025).
Iman menambahkan, IDXCarbon telah terintegrasi dengan Sistem Registri Nasional Pengendalian Perubahan Iklim (SRN-PPI) milik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), sehingga memudahkan proses transfer unit karbon, meningkatkan transparansi (traceability), serta meminimalkan risiko double counting.
“IDXCarbon akan selalu berkomitmen menyiapkan infrastruktur perdagangan karbon terbaik Indonesia,” ungkapnya.
Nilai Transaksi IDXCarbon per Juli 2025 Sebesar Rp77,95 Miliar
Sejak peluncuran resminya pada 26 September 2023 hingga 11 Juli 2025, IDXCarbon telah mencatatkan total volume transaksi sebesar 1.599.326 ton CO₂e dengan nilai mencapai Rp77,95 miliar.
“Dari jumlah tersebut, sebanyak 980.475 ton CO₂e telah diretirasi atau digunakan untuk memenuhi target pengurangan emisi,” imbuh Iman.
Saat ini, terdapat 113 Pengguna Jasa yang telah terdaftar di IDXCarbon, dengan total unit Sertifikat Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca (SPE-GRK) yang tercatat mencapai 3.054.454 ton CO₂e, setara 97% dari total unit yang terdaftar dalam SRN-PPI.
“Sebanyak delapan proyek juga telah resmi tercatat di IDXCarbon, mencakup sektor energi terbarukan, pengelolaan limbah, hingga pemanfaatan limbah kelapa sawit (POME) menjadi biogas,” tutupnya.
Dengan capaian tersebut, IDXCarbon menunjukkan peran sentral dalam mendorong transisi energi bersih dan memperkuat posisi Indonesia di kancah global sebagai negara berkembang yang serius dalam upaya pengurangan emisi karbon.