Hari Kewirausahaan Nasional 2025, HIPMI Minta Pemerintah Beri Afirmasi ke Pengusaha

EBuzz – Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) menyoroti tantangan krusial dalam peta kewirausahaan nasional mendorong pertumbuhan pengusaha kelas menengah. Hal ini disampaikan secara langsung oleh Ketua Umum HIPMI dalam acara Hari Kewirausahaan Nasional 2025 yang digelar di Gedung SMESCO, Jakarta, Selasa (10/6/2025).

Ketua Umum BPP HIPMI, Akbar Himawan Buchari, menegaskan pentingnya peran pemerintah dalam memberikan afirmasi agar segmen pengusaha ini dapat tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan.

Menurutnya, dalam peringatan Hari Kewirausahaan Nasional yang pertama, dirinya menyampaikan apresiasi terhadap capaian organisasi di bawah kepemimpinan mantan Ketua Umum BPP HIPMI, Bahlil Lahadalia. Ia menyebut, pada awal masa kepemimpinan Bahlil, rasio jumlah pengusaha di Indonesia hanya sekitar 1,6 persen. Namun, berkat kerja kolektif HIPMI dari Sabang sampai Merauke dalam menebarkan semangat kewirausahaan, rasio tersebut meningkat secara signifikan.

“Pada saat tahun 2019 beliau selesai menjalankan tugas sebagai Ketua BPP HIPMI, jumlah rasio pengusaha kita naik menjadi 3,6%. Ini pencapaian HIPMI juga secara kolektif yang dipimpin oleh Ketum Bahlil pada saat itu menjadi Ketua Umum BPP HIPMI,” kata Akbar dalam Peringatan Hari Kewirausahaan Nasional di Gedung SMESCO, Jakarta, Selasa (10/6/2025). (11/6).

Rasio Pengusaha Menengah Masih Rendah

Akbar melanjutkan, saat ini rasio jumlah pengusaha Indonesia berada di angka 3,8 persen. Meski ada peningkatan, dirinya menekankan bahwa tantangan terbesar kini adalah mendorong pertumbuhan pengusaha kelas menengah.
“Nah, hari ini jumlah rasio pengusaha kita 3,8%,” ujarnya.

Sementara itu, jika melihat data dari Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah kelas menengah di Indonesia baru mencapai 17 persen. Angka ini jauh di bawah negara-negara maju seperti Tiongkok dan Amerika Serikat yang telah mencapai 55 hingga 60 persen.

“Di China 55%, di Amerika 60%. Ini yang ingin kita minta kepada pemerintah agar memberikan afirmasi, ada affirmative action kepada teman-teman kelas menengah kita,” pungkas Akbar.

Ia menilai, selama ini pemerintah cenderung fokus pada pengembangan usaha kecil melalui program seperti KUR dan stimulus ekonomi. Namun, perhatian terhadap pelaku usaha kelas menengah masih minim.

“Selama ini keberpihakan pemerintah hanya kepada usaha kecil bagaimana KUR dilahirkan untuk sepihak dan stimulus ekonomi kepada usaha kecil,” katanya.

Adapun momentum Hari Kewirausahaan ini, lanjut Akbar, diharapkan menjadi titik awal bagi kader-kader HIPMI di seluruh Indonesia untuk semakin semangat menjadi pengusaha, tumbuh bersama, dan memperoleh dukungan penuh dari pemerintah.

“Mudah-mudahan hari kewirausahaan yang kita peringati pertama ini menjadi strong point, menjadi titik berat, menjadi semangat kita semua agar teman-teman bisa mendoktrin seluruh kader-kader HIPMI yang ada di seluruh Indonesia mau menjadi pengusaha dan berkembang,” lanjut Akbar.

Acara ini juga dihadiri oleh para menteri kabinet merah putih yaitu Bahlil Lahadalia (Menteri ESDM merangkap Ketua Dewan Kehormatan BPP HIPMI), Yusril Ihza Mahendra (Menteri Koordinator Hukum, HAM, Imigrasi dan Pemasyarakatan), Zulkifli Hasan (Menko Pangan), Maman Abdurrahman (Menteri UMKM), Silmy Karim (Wamen Imigrasi), Agus Jabo (Wamen Sosial), Helvi Yuni Moraza (Wamen UMKM), Wakil Kepala BPS, Ketum Kadin Indonesia, Abdul Latief (Pendiri HIPMI) dan para mantan Ketua Umum BPP HIPMI lainnya.

Terbaru

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini