EBuzz – PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), bersiap menggelontorkan investasi jumbo hingga USD 1,5 miliar untuk proyek tambang bawah tanah Tujuh Bukit di Banyuwangi, Jawa Timur. Nilai itu belum termasuk rencana pengembangan smelter yang juga tengah digarap perseroan.
Head of Corporate Communications MDKA, Tom Malik menjelaskan bahwa, proyek ini dijalankan lewat anak usaha PT Bumi Suksesindo (BSI) dengan investasi awal sekitar USD 200 juta saat mulai dikembangkan pada 2018. Kini, proyek telah memasuki fase praproduksi, dengan kegiatan pengeboran yang masih berfokus pada area permukaan.
“Untuk Tujuh Bukit underground itu, perkiraan pengembangannya bisa mencapai USD 1 miliar sampai USD 1,5 miliar, di luar smelter,” ujar Tom Malik, dalam keterangannya. (10/11).
Tom menambahkan, tahun ini MDKA menargetkan produksi dari tambang terbuka mencapai 100–110 ribu ounces emas dan 11–13 ribu ton tembaga. Selain itu, operasi masih berjalan sesuai target, meski realisasi detail belum diungkapkan.
“Kami tengah menyiapkan transisi dari tambang terbuka menuju bawah tanah. Tambang terbuka Tujuh Bukit masih bisa beroperasi hingga 2030, dan kami berharap transisinya berlangsung tanpa jeda,” jelasnya.
Saat ini, MDKA sedang menuntaskan studi kelayakan (feasibility study) yang ditargetkan rampung tahun ini. Setelah itu, proyek akan langsung berlanjut ke tahap konstruksi menuju fase produksi penuh.
Produksi Raksasa 30 Tahun ke Depan

Merujuk pada pre-feasibility study (PFS) Mei 2023, pada masa puncak produksi, tambang bawah tanah Tujuh Bukit diperkirakan mampu memproses 24 juta ton bijih tembaga per tahun, menghasilkan lebih dari 110.000 ton tembaga dan 350.000 ounces emas per tahun dengan umur tambang lebih dari 30 tahun.
”Langkah ekspansi ini menegaskan komitmen MDKA untuk memperkuat posisinya sebagai pemain utama di industri tambang nasional sekaligus mendukung peningkatan nilai tambah mineral strategis Indonesia,” papar Tom.
Berdasarkan data Mineral Resources Estimate (MRE) per Maret 2024, tambang bawah tanah Tujuh Bukit memiliki potensi besar mengandung 8,2 juta ton tembaga dan 27,9 juta ounces emas.

