EBuzz – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan akan mempercepat proses perizinan bagi Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Minyak dan Gas Bumi (Migas) yang saat ini masih dalam proses.
Menurut Bahlil, langkah ini dilakukan sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk mencapai target lifting migas dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 sebesar 605 ribu barel per hari.
“Kita semua tahu bahwa salah satu program prioritas dalam Asta Cita Bapak Presiden yaitu adalah kedaulatan energi. Sudah barang tentu ini bukan hanya menjadi slogan, tapi ini merupakan cita-cita mulia dari negara yang dipimpin oleh Bapak Presiden Prabowo,” ujar Bahlil dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (30/7/2025). (31/7).
Bahlil Soroti Potensi Migas yang Masih Dapat Dieksplorasi
Ketua Partai Golkar ini menambahkan, percepatan perizinan juga bertujuan untuk mengoptimalkan pemanfaatan potensi migas nasional. Dari total 128 cekungan migas di Indonesia, saat ini baru 20 yang telah berproduksi. Kondisi ini menunjukkan masih banyak potensi migas yang dapat dieksplorasi lebih lanjut.
“Saya ingin seluruh potensi migas, termasuk konsesi-konsesi yang ada saat ini, bisa dimanfaatkan secara maksimal untuk meningkatkan lifting nasional,” lanjutnya.
Bahlil juga menyoroti sejumlah Wilayah Kerja (WK) yang sudah memiliki rencana pengembangan (Plan of Development/POD) namun belum berjalan. Ia menegaskan bahwa pemerintah akan melakukan evaluasi dan mengambil langkah-langkah konkret untuk memastikan rencana tersebut terealisasi.
“Langkah ini merupakan bagian dari strategi besar pemerintah dalam mewujudkan kedaulatan energi dan memperkuat ketahanan energi nasional di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto,” tutup Bahlil