EBuzz – PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP) akhirnya buka suara soal perkembangan operasional pabrik baru Unit 7 di Gresik. Fasilitas anyar ini dipersiapkan sebagai pusat produksi strategis yang akan menyasar seluruh sektor industri, dengan fokus agresif pada minyak dan gas (migas).
Corporate Secretary & Investor Relations ISSP Johanes W Edward menyampaikan bahwa, Unit 7 diproyeksikan menjadi motor pertumbuhan baru ISSP. Dengan arah ekspansi yang menyasar migas, konstruksi, dan peluang ekspor, 2026 jadi tahun pengujian apakah strategi konservatif tapi terukur ini bisa mengantar ISSP tetap relevan dan kompetitif di tengah fluktuasi harga baja global.
”Setelah dua mesin utama di Unit 7 beroperasi penuh, kapasitas produksi perusahaan dapat menembus 1,2 juta ton pipa per tahun secara teoritis level yang akan memperkokoh posisi ISSP sebagai pemain besar industri pipa nasional,” imbuh Johanes. (8/12).

Ia menambahkan, untuk menopang ekspansi dan modernisasi produksi, ISSP mengalokasikan capex Rp700 miliar pada 2025. Namun, sebagian pembayaran digeser ke kuartal I-2026, sehingga hingga bulan ke-10 tahun ini, realisasi pembayaran baru Rp250–300 miliar.
“Ini murni penjadwalan ulang, bukan pemangkasan capex” tegasnya.
Memasuki 2026, ISSP memilih bersikap konservatif dengan menargetkan pertumbuhan laba sekitar 10%. Sementara itu, fokus perseroan yaitu profitabilitas dan pertumbuhan volume, bukan sekadar mengejar revenue kosong.

