EBuzz – PT Gunanusa Eramandiri Tbk (GUNA) salah satu produsen makanan dan kacang-kacangan yang berkualitas di Indonesia yakni pemilik merk Almonesia dan John Farmer resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham GUNA di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini, Selasa 9 Juli 2024 dan menjadi emiten ke-31 yang listing sepanjang 2024. Pada aksi korporasi ini Perseroan juga telah menggandeng PT Panin Sekuritas Tbk sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek.
Melalui penawaran umum saham GUNA, emiten milik Gunawan Tjokro ini mengalami kelebihan permintaan atau oversubscribed 26,7 kali. Dalam IPO ini, GUNA memperoleh pooling sebesar 13.374.994.800 lembar saham dari target sebanyak 500.000.000 lembar saham baru atau setara maksimal 20% saham untuk publik.
Direktur Utama PT Gunanusa Eramandiri Tbk Ivan Cokro Saputra melalui IPO ini, perseroan ingin selalu memberi dampak positif, dan secara konsisten memaksimalkan layanan dalam bidang manufaktur dan perdagangan produk makanan serta kacang-kacangan di Indonesia mengingat kami salah satu Leading Company industri tersebut di dalam negeri dan di ASEAN.
“IPO ini menjadi momen penting bagi Perseroan yang telah bertransformasi dari bisnis kecil keluarga menjadi perusahaan publik. Kini, Perseroan memiliki akses keuangan dan jejaring bisnis yang terbuka lebar, sehingga perusahaan dapat mengoptimalkan peluang pasar yang bertumbuh cepat khususnya untuk melengkapi kebutuhan pelaku usaha dan masyarakat agar lebih efektif dan efisien”, katanya dalam Seremoni Pencatatan Saham Perdana di BEI, Jakarta. (9/7).
Ivan menyebut, seluruh dana yang diperoleh dari Penawaran Umum Perdana Saham ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi seluruhnya akan digunakan oleh Perseroan untuk modal kerja (operational expenditure) Perseroan, seperti untuk pembiayaan kebutuhan operasional Perseroan, antara lain untuk pembelian bahan baku kacang almond dan kacang tanah.
Adapun harga yang dipatok dalam IPO ini adalah Rp150 per lembar saham, sehingga GUNA berhasil memperoleh dana segar sebesar Rp75 miliar.
“Dasar pertimbangan Perseroan menggunakan dana dari hasil Penawaran Umum ini untuk membeli bahan baku kacang almond dan kacang tanah yang mana keduanya adalah bahan baku utama Perseroan”, pungkasnya.
Menurutnya, panen raya kacang almond hanya terjadi setahun sekali, yaitu pada Agustus sampai Oktober, sehingga pada saat itu harga almond mencapai harga terendah, demikian pula untuk panen raya kacang tanah hanya terjadi sebanyak dua kali dalam setahun di mana panen raya pertama terjadi pada Februari dan dan panen raya kedua terjadi pada bulan September dan Oktober.
“Oleh sebab itu aksi korporasi, yang dilakukan Perseroan ini guna melakukan pembelian bahan baku tersebut sebanyak-banyaknya untuk persedian dengan harga yang murah karena kebutuhan Perseroan untuk membeli bahan baku sangat penting guna untuk memenuhi permintaan pelanggan,” tutupnya.
Perseroan juga menjalin kerjasama business to business (B2B) dengan beberapa produsen makanan dan minuman raksasa seperti PT Mayora Indah Tbk, PT Unilever Indonesia Tbk, PT Perusahaan Industri Ceres (Delfi Group), PT Indofood CBP Suksess Makmur Tbk, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk, dan produsen lainnya.
Adapun berdasarkan data laporan keuangan Perseroan konsolidasi per 31 Desember 2023 yang telah diaudit Perseroan memiliki Total Aset mencapai Rp757,09 miliar, dengan total Penjualan sebesar Rp1,4 triliun dan Laba Neto Tahun Berjalan sebesar Rp94,8 miliar. Adapun dari penjualan sebesar Rp1,4 triliun utamanya diperoleh dari penjualan Perseroan dan 2 perusahaan anak, yakni PT Mitrapack Eramandiri dan PT Cubic Indonesia.