Dorong Pemulihan Ekonomi, HIPMI Apresiasi Stimulus Pemerintah

EBuzz – Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) menyambut baik paket stimulus yang diterbitkan pemerintah. Hipmi berharap kebijakan ini mampu mendorong peningkatan daya beli masyarakat dan menjaga pertumbuhan ekonomi nasional tetap stabil.

Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) Hipmi, Akbar Himawan Buchari, secara khusus mengapresiasi gerak cepat pemerintah dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi yang melanda.

“Kebijakan ini patut diacungi jempol. Terlebih, data-data yang ada menunjukkan bahwa ekonomi sedang tidak baik-baik saja,” kata Akbar dalam keterangan di Jakarta, Selasa (3/6/2025). (4/6).

Merujuk data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS), Akbar menyoroti terjadinya deflasi sebesar 0,37 persen pada Mei 2025. Ini merupakan deflasi ketiga berturut-turut setelah Januari (0,76 persen) dan Februari (0,48 persen).

Menurut Akbar, deflasi mengindikasikan adanya penurunan daya beli masyarakat. Hal ini diperkuat dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) yang turun dari 108,47 pada April menjadi 108,07 pada Mei 2025.

“Masyarakat masih menahan belanja. Karena apa, saya belum bisa memastikan. Apakah menunggu sampai ekonomi dirasa benar-benar pulih, atau memang tidak ada uang untuk dibelanjakan,” ujarnya.

Meski demikian, Akbar optimis bahwa paket stimulus senilai Rp24,44 triliun dapat menjadi pendorong daya beli masyarakat. Terlebih, momen liburan anak sekolah saat ini dapat memberikan efek berganda bagi industri pariwisata.

“Stimulus yang diberikan berupa diskon moda transportasi, tarif tol, dan subsidi upah. Stimulus ini bernuansa agar mobilitas masyarakat tetap tinggi saat libur sekolah,” jelas Akbar.

Namun, di balik optimisme tersebut, Akbar tidak lantas merasa lega. Ia menilai paket stimulus ini merupakan upaya jangka pendek, sementara ketidakpastian ekonomi global masih membayangi.

“Saya ingat betul, Bu Menkeu (Menteri Keuangan Sri Mulyani) di DPR pernah bilang ‘ekonomi dunia akan terus dibayangi ketidakpastian’. Sementara paket stimulus ini hanya diberikan untuk bulan Juni dan Juli,” ungkap Akbar.

Oleh karena itu, Hipmi mendorong perlunya penerbitan instrumen kebijakan jangka panjang. Akbar mengusulkan insentif yang dapat menciptakan aktivitas ekonomi baru serta mampu meningkatkan produktivitas dan efisiensi ekonomi.

Lebih lanjut, Akbar juga mendesak perbaikan iklim investasi secara menyeluruh melalui deregulasi masif. Harapannya, arus investasi meningkat, lapangan kerja terbuka luas, dan penyerapan tenaga kerja dapat tumbuh secara signifikan.

Terbaru

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini