EBuzz – Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menegaskan Indonesia dan Persatuan Emirat Arab (PEA) telah sepakat untuk memperkuat kerja sama strategis di bidang investasi dan hilirisasi. Hal ini diungkapkan langsung oleh Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani saat mendampingi Presiden Prabowo Subianto melakukan kunjungan kerja ke Persatuan Emirat Arab (PEA), pada Sabtu (23/11/2024).
Dalam pertemuan tersebut, kedua kepala negara sepakat untuk memperkuat komitmen kerja sama di berbagai sektor strategis. Kunjungan kenegaraan ini, juga dilakukan pertukaran sejumlah nota kesepahaman antara Indonesia dan PEA di berbagai bidang, antara lain industri dan teknologi maju, energi, kesehatan, kebudayaan, pariwisata, pertambangan, infrastruktur, dan lainnya.
Presiden Prabowo menjelaskan fokus utama yang ingin diusung Indonesia di bawah kepemimpinannya. Lebih lanjut, Presiden mengajak PEA untuk ikut mengambil peran penting dalam peningkatan ekonomi di Indonesia.
“Kami ingin melaksanakan industrialisasi yang sangat besar. Dalam hal ini kami melihat PEA dan Indonesia memiliki banyak kepentingan yang sama. Kita bisa bekerja di beberapa bidang dan kami ingin mengundang PEA untuk aktif berpartisipasi dalam ekonomi kami,” ujar Presiden. (26/11).
Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani menjelaskan bahwa, salah satu fokus yang ingin didorong oleh Pemerintah Indonesia dalam kunjungan ini adalah kerja sama investasi di bidang energi baru terbarukan.
“Seperti yang diungkapkan Bapak Presiden, pengembangan untuk kerja sama ini tentunya ingin dilanjutkan, dikembangkan, dan mencakup semua hal. Tadi ada beberapa kesepakatan juga, baik dari kerja sama investasi di bidang energi terbarukan, sektor pariwisata, dan juga kerja sama untuk bersama-sama meningkatkan sumber daya manusia,” ucap Rosan.
Rosan menambahkan, ke depan pihaknya juga akan dibentuk tim untuk mempercepat tindak lanjut kerja sama yang telah disepakati dalam kunjungan ini. Hal ini merupakan upaya pemerintah dalam gerak cepat untuk menggaet investasi masuk ke Indonesia.
“Akan kami tindak lanjuti dengan Kementerian Investasi di sini (PEA) untuk kita sama-sama bentuk suatu joint task force, untuk kita bisa mengakselerasi, karena memang selama ini dari segi perdagangan memang sudah baik, kurang lebih tadi disampaikan USD4 miliar lebih dan kita mengalami surplus. Tapi dari segi investasi yang itu perlu ditingkatkan,” ungkapnya.
Berdasarkan data dari 2019 hingga September tahun 2024, Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM mencatat realisasi investasi PEA di Indonesia sebesar USD222,04 juta. Lima sektor investasi terbesar dari PEA di Indonesia antara lain Tanaman Pangan, Perkebunan, dan Peternakan sebesar 47%, Listrik, Gas, dan Air Bersih sebesar 32%, Industri Makanan sekitar 9%, Jasa Lainnya 6%, serta Perdagangan dan Reparasi 6%.