Bos BEI : Sektor Tambang Paling Aktif Borong Unit Karbon di Indonesia

EBuzz – Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat tren peningkatan perdagangan unit karbon yang disambut baik sebagai indikasi meningkatnya kesadaran pelaku usaha terhadap isu dekarbonisasi. Bursa akan terus melakukan sosialisasi agar lebih banyak perusahaan, tidak hanya peserta net zero incubator, turut berpartisipasi dalam perdagangan karbon.

Direktur Pengembangan Perusahaan BEI Jeffrey Hendrik menyampaikan, BEI belum bisa memberikan identitas pembeli karbon di Indonesia. Sebab menurutnya, transaksi efek merupakan hal yang dirahasiakan. Meski begitu, ia mengungkapkan jika pembeli karbon di Indonesia didominasi oleh perusahaan pertambangan baik BUMN maupun Swasta.

“Nah itu, kalau yang beli tentu identitasnya tidak bisa kami ungkapkan. Karena, transaksi efek kan sifatnya rahasia,” ucap Jeffrey dalam acara CarboNEX 2025 di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (22/4/2025).

Jeffrey meyakini, kebutuhan akan unit karbon diyakini akan terus ada seiring dengan upaya perusahaan mengurangi jejak karbon dalam kegiatan operasionalnya. Menurutnya, Offset melalui bursa karbon menjadi salah satu cara untuk mencapai tujuan tersebut.

“Dan tentu ini akan terus kita lakukan sosialisasi terus kepada yang lain, agar perusahaan-perusahaan yang tidak hanya yang masuk dalam batch net zero incubator, tetapi yang lain-lain juga nanti bisa menyusul,” tuturnya.

Lebih lanjut Jeffrey menambahkan, untuk mendorong partisipasi asing Bursa berencana merevisi peraturan tentang pengguna jasa, terutama terkait proses onboarding. Proses untuk calon pengguna jasa asing akan dipermudah, misalnya melalui pengurangan persyaratan administrasi tanpa mengurangi kualitas Know Your Customer (KYC).

“Contohnya, dokumen Legal Entity Identifier (LAE) yang dinilai kurang relevan untuk transaksi efek kemungkinan akan dihilangkan,” imbuh Jeffrey.

Sementara itu mengenai pajak karbon, Jeffrey menyatakan bahwa prosesnya berada di Kementerian Keuangan, namun masukan dari bursa karbon dan pemangku kepentingan lainnya tentu menjadi pertimbangan.

“Bursa sendiri akan menyesuaikan diri dengan kebijakan pajak yang berlaku, seperti halnya pajak-pajak lainnya,” pungkasnya.

Bursa Efek Indonesia juga aktif untuk mempromosikan bursa karbon Indonesia dalam berbagai kegiatan di luar negeri. Namun, pihaknta  menekankan bahwa perdagangan karbon melalui bursa hanyalah salah satu upaya untuk mencapai target Nationally Determined Contribution (NDC) Indonesia dan meningkatkan nilai ekonomi karbon. Upaya lain seperti perdagangan langsung juga dinilai positif.

Terbaru

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini