EBuzz – PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI) menilai momentum pasar obligasi semakin terbuka seiring dengan pemangkasan BI Rate sebesar 25 basis point (bps) ke level 6% oleh Bank Indonesia dan pemangkasan Federal Funds Rate oleh Bank Sentral Amerika atau The Fed yang diperkirakan sebesar 50 basis point ke level 4,75%.
Kepala Departemen Riset dan Informasi Pasar PHEI Roby Rushandie menjelaskan, pasar dinilai akan mencermati seberapa cepat laju penurunan suku bunga dan apakah bank sentral akan meluncurkan kebijakan Quantitative Easing.
“Besar penurunan suku bunga The Fed akan dipengaruhi oleh seberapa besar potensi terjadinya resesi di AS, sedangkan arah BI Rate kedepan akan dipengaruhi tingkat inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan kondisi nilai tukar Rupiah,” katanya dalam acara Seminar Indonesia Bond Market Update Q4-2024 di Surabaya, Jawa Timur. (19/9).
Lebih lanjut Roby mengatakan, momentum pasar diperkirakan masih berlanjut seiring dengan masih terdapatnya peluang pemangkasan suku bunga lebih lanjut oleh The Fed dan Bank Indonesia.
“Adapun beberapa risiko yang masih berpotensi membayangi pasar yakni risiko geopolitik, volatilitas nilai tukar, dan defisit fiskal,” sambungnya.
Sementara itu, Kepala Divisi Operasional PHEI Ifan M. Ihsan mengungkapkan investor perlu memahami alat navigasi yang tepat untuk bisa membaca arah pergerakan pasar.
“Di pasar obligasi, terdapat beberapa indikator yang dapat dijadikan acuan bagi investor untuk membantu berinvestasi di pasar obligasi, beberapa diantara yaitu kurva imbal hasil, harga acuan, credit spread, rating, Z-Score, dan juga Index,” ujarnya.
Seminar Indonesia Bond Market Update Q4-2024
PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI) bekerja sama dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) telah menyelenggarakan seminar Indonesia Bond Market Update Q4-2024 dengan tema “Momentum di Depan Mata”. Seminar yang diselenggarakan di Surabaya, Jawa Timur ini dihadiri oleh Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI) KOMDA VI Jatim, Bali dan sekitarnya beserta anggota ADPI Jawa Timur, Emiten yang berdomisili di Jawa Timur serta Kelompok Studi Pasar Modal (KSPM) Jawa Timur.
Direktur Utama PHEI M. Kadhafi Mukrom menegaskan melalui seminar ini, PHEI turut berperan aktif dalam memberikan edukasi pasar obligasi kepada publik dan diharapkan dapat mendukung upaya peningkatan literasi pasar modal dan pasar surat utang khususnya di wilayah Jawa Timur.
“Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan literasi pasar surat utang yang lebih luas ke daerah yang memiliki potensi dalam pengembangan pasar surat utang,” tutupnya.
PHEI berupaya untuk bisa menyediakan dan memperkenalkan indikator dan informasi-informasi tersebut kepada investor maupun emiten melalui sistem informasi yang disediakan yaitu TheNewBIPS.